Update Covid19 Sumut 12 Juli 2020

Pasien Positif Covid-19 di Sumut Bertambah 39, Total Terinfeksi Corona Mencapai 2.323 Orang

Penulis: Chandra Simarmata
Editor: Juang Naibaho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan

Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Pasien terkonfirmasi positif mengidap coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sumatera Utara masih terus bertambah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan menginformasikan ada 39 pasien baru yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Sehari sebelumnya tercatat ada penambahan kasus positif covid baru sebanyak 87 orang.

Dengan penambahan itu, maka total pasien terkonfirmasi positif terjangkit covid-19 dengan metode PCR Test ( Polymerase Chain Reaction) saat ini sudah menembus angka 2.323 dari sebelumnya 2.284 orang.

"Update data Covid-19 yang direkap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, 12 Juli 2020, pasien positif metode PCR 2.323 orang, ODP 2.182 orang, dan PDP 265 orang," ujarnya Minggu (12/7/2020) sore.

Selain lonjakan jumlah pasien positif covid-19, dr Whiko juga menginformasikan ada peningkatan pasien sembuh cukup banyak yakni 22 orang. Sementara itu untuk jumlah korban jiwa meninggal akibat covid bertambah 4 orang.

"Pasien sembuh bertambah 22 orang. Total Pasien Sembuh 564 Orang. Pasien meninggal 124 orang," sebutnya.

Mayor Whiko mengatakan tidak sedikit upaya masyarakat dan tim GTPP covid-19 Sumut untuk menangani wabah virus Corona tersebut.

Namun hingga saat ini virus yang telah menghantam ratusan negara di dunia itu masih belum hilang dan masih terus terjadi penularan di Sumut.

Dari kondisi tersebut, GTPP Covid Sumut terus mengimbau agar warga disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak, dan wajib memakai masker jika harus keluar rumah.

Cara ini perlu tetap dilakukan karena sampai saat ini masih ditemukannya penderita covid baru di Sumut.

"Peningkatan angka covid yang didapatkan karena GTPP Sumut sedang gencar melakukan pemeriksaan rapid test maupun PCR. Cakupan pemeriksaan juga semakin luas dan tinggi. Sehingga banyak penderita baru yang terdeteksi, selain juga masih terjadi penularan di tengah masyarakat," kata Whiko.

Laju Penyebaran

Angka Reproduksi Efektif (Rt) sebagai pengukur laju penyebaran dan penularan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara masih terus berfluktuasi.

Berdasarkan pantauan dari situs Bonza Teknologi yang menyajikan update laju penyebaran virus corona, Minggu (12/7/2020) malam, tercatat saat ini kalkulasi Reproduksi Efektif (Rt) covid-19 di Sumut berada pada angka 1.44.

Angka ini menempatkan Provinsi Sumatera Utara berada di atas DKI Jakarta.

Secara nasional dari 34 Provinsi se-Indonesia, DKI Jakarta menempati urutan kelima dengan angka Rt 1.33.

Sedangkan Provinsi Sumut berada diperingkat keempat di bawah Jawa Barat (1,65), Sulawesi Utara (1.6), dan Gorontalo (1.54) di urutan ketiga.

Padahal beberapa hari sebelumnya, angka Reproduksi Efektif (RT) penyebaran covid-19 Sumut sempat menurun di bawah 1.

Terkait dinamika angka Reproduksi Efektif Covid ini, Pakar Epidemiologi Universitas Sumatera Utara (USU), dr Putri C Eyanoer, MS Epi PhD sebelumnya menjelaskan bahwa perhitungan Rt dipengaruhi oleh intervensi-intervensi yang diberikan untuk menekan peningkatan kasus covid.

Secara sederhana jika Rt di atas 1.0, setiap infeksi akan menyebabkan lebih dari satu infeksi lain.

Sebaliknya jika Rt di bawah 1.0, setiap infeksi akan menyebabkan kurang dari satu infeksi terhadap yang lainnya, hingga virus akan berhenti menyebar.

"Jadi kalau selama ini kita anggap sudah melakukan intervensi seperti penggunaan masker, social distancing dan segala macam upaya dari pemerintah maka biasanya ditampilkan angka Rt nya," terangnya.

Dr Putri juga mengatakan, Naik turunnya angka Rt sangat ditentukan oleh perhitungan sejumlah indikator kasus covid di antaranya berdasar perkembangan data jumlah korban meninggal, pasien masuk rumah sakit, jumlah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, serta angka terkonfirmasi positif terjangkit.

Selain itu adanya intervensi yang dilakukan oleh tiap daerah juga akan mempengaruhi laju penularan covid.

"Angka Rt itu untuk menghitung cepatnya penularan atau transmisi virus. Jadi kalau di katakan Rt nya <1 maka virusnya tidak agresif menularkan tetapi kalau Rt >1 maka virusnya masih mampu menularkan. Misal Rt = 2.5 artinya dari 1 penderita covid positif mampu menularkan kepada 2.5 orang," katanya.

Tinggal 4 Daerah Zona Hijau

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Minggu (12/7/2020) siang, tercatat kabupaten dan kota yang terpapar virus Corona kembali bertambah.

Dari 33 kabupaten dan kota di Sumut kini hanya tinggal empat saja yang tercatat belum ada atau zero kasus pasien positif.

Keempat kabupaten dan kota tersebut adalah Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Nias Utara, serta Kabupaten Pakpak Bharat.

Sedangkan Kabupaten Nias Selatan yang sebelumnya tercatat masih nol kasus positif, tercatat sudah ada satu pasien positif.

Kabupaten Nias Selatan menyusul Tapanuli Tengah (Tapteng) menambah panjang daftar zona kuning Covid di Sumut.

Artinya 29 kabupaten dan kota di Sumut kini sudah tercatat kasus positif Covid-19.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Provinsi Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan menginformasikan masih terjadi peningkatan kasus positif di Sumut.

Tren peningkatan pasien positif memberikan gambaran bahwa masih ada warga yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, makin meningkatnya jumlah pasien positif salah satunya juga merupakan hasil dari masifnya pemeriksaan swab PCR Test ( Polymerase Chain Reaction) yang dilakukan di Sumut.

"Disamping itu peningkatan jumlah penderita covid positif juga masih menunjukkan penularan di lingkungan kita," katanya.

Dr Whiko yang mewakili GTPP Covid Sumut terus mengimbau agar semua pihak berperan dalam mewaspadai dan mencegah ledakan kasus baru.

Diharapkan dengan melaksanakan protokol kesehatan dalam segala aktivitas kita saat ini merupakan satu satunya cara untuk menanggulangi pandemi virus Corona sebelum adanya vaksin dan anti virus penyakit tersebut.

"Untuk itulah sangat penting bagi kita segera memutus rantai penularan covid di Sumut. Kasihanilah orang tua- orang tua kita yang lanut usia. Saudara -saudara kita atau anak-anak yang rentan terhadap covid yang akan memberikan dampak buruk bagi mereka," pungkasnya.

(Can/Tri bun-medan.com)

Berita Terkini