Ia kemudian tak sadarkan diri di ruang karaoke.
Lantaran panik, Richie Frans Boy Nababan (27) kemudian meminta tolong pada pelayan kafe.
Dari Mulut Dinar, keluar buih berwarna putih.
Karena kondisinya semakin melemah, Richie membawanya ke Rumah Sakit Advent Medan.
Namun nahas, setibanya di rumah sakit, Dinar meninggal dunia.
Pesan bir dan minuman bersoda
Pengakuan Richie Frans Boy Nababan, ia datang bersama Dinar ke tempat hiburan malam itu sekitar pukul 00.15 WIB.
Mereka pun memesan bir dan minuman soda.
Saat mendengarkan musik disko, pukul 03.00 WIB, Dinar mulai mengeluhkan sakit di tubuhnya.
Ia merasa suhu ruangan begitu menusuk tubuhnya.
"Untuk penyebab pastinya (korban meninggal dunia), ini masih kami selidiki," ujar Iptu Suhardiman.
Informasi lain, Dinar dan Richie dikabarkan sempat menenggak obat-obatan.
Ditanya mengenai hal itu, polisi beralasan belum mau terburu-buru menyimpulkan masalah ini.
"Dari hasil pemeriksaan dokter jaga, korban sudah meninggal dunia (saat di perjalanan)," kata Suhardiman.
Sayangnya, polisi tak menjelaskan lebih detail pemeriksaan terhadap Richie Frans Boy Nababan yang bekerja di salah satu instansi di Tapanuli Utara itu.