Informasi yang beredar senjata almarhum yakni: 1 pucuk senjata laras Panjang type FNC, 25 butir munisi 5,56, dan 1 buah Magasen juga hilang.
Tiga jam sebelumnya, Kamis pagi KKB juga menghabisi nyawa pengemudi ojek bernama Badawi (49) dengan menggunakan parang hingga lengan kirinya putus.
Badawi meninggal karena kehabisan darah setelah lengan kirinya putus disabet menggunakan senjata tajam oleh KKB.
Peristiwa itu terjadi di belakang SD YPPK Santo Mikael Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, sekitar pukul 10.50 WIT.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, kekejaman KKB di wilayah Intan Jaya akhir-akhir ini memang meningkat dan menyasar ke masyarakat sipil.
Setelah melancarkan aksi keji, justru mereka menyebarkan fitnah melalui akun media sosial dengan mengatakan bahwa korban adalah anggota TNI/ Polri yang menyamar menjadi pengemudi ojek.
Suriastawa mengimbau gerombolan kriminal yang sering melancarkan aksi teror untuk menghentikan kekejaman mereka demi kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Marilah bersama-sama membangun Papua yang damai dan sejahtera," ujar Suriastawa dari rilis yang diterima, Kamis.
Sebelumnya diberitakan, anggota KKB menembak dua pengemudi ojek pangkalan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020).
Penembakan dilakukan di waktu berbeda, tetapi di lokasi yang sama. Kedua korban bernama Laode Anas (34) yang terkena tembakan di lengan kanan, dan Fatur Rahman (23) yang mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian dahi dan hidung, serta perut menderita luka tembak.
Laode Anas menjadi korban pertama yang diserang KKB sekitar pukul 11.15 WIT.
Saat itu korban yang baru saja mengantar penumpang ke Kampung Titigi berniat kembali ke Sugapa.
Namun, di perjalanan pulang, korban ditembaki KKB.
Fatur Rahman menjadi korban kedua yang terjadi sekitar pukul 11.20 WIT. Fatur juga baru kembali dari Kampung titigi ke Distrik Sugapa dengan membawa penumpang.
Di perjalanan korban ditembaki dari ketinggian.