TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan warga memadati kantor Samsat Medan Utara terkait pemutihan denda pajak kendaraan, gratis BBN-KB kedua dan seterusnya serta gratis BBN-KB Mutasi masuk dari luar provinsi, senin 919/10/020). program ini berlangsung mulai Senin (19/10/2020) hingga 14 November 2020.
Pantauan Tribun-Medan.com di Kantor Samsat Medan Utara yang berlokasi di Jalan Putri Hijau, terlihat warga antusias di hari pertama pelaksanaan program.
Sejumlah warga yang ditemui Tribun-Medan.com mengucap syukur atas adanya penghapusan denda pajak kendaraan.
Seorang warga yangmengaku bernama Siti (34) warga Jalan Prof HM Yamin ini merasa senang dengan adanya program ini.
"Ya, Alhamdulillah ini sangat membantu. Karena saya sudah tiga tahun tidak bayar pajak. Jadi hari ini bayar pokoknya saja tidak sampai Rp 1 juta. Ini tinggal menunggu STNK saya," jelasnya.
Pantauan Tribun-Medan.com di lokasi, terlihat kantor Samsat Putri Hijau, Jalan Putri Hijau Medan, ramai dikunjungi para warga.
Baca juga: BREAKING NEWS: Hari Pertama Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Samsat Lubukpakam Bagikan Suvenir
Di lokasi, petugas membuka beberapa loket antrean seperti loket formulir, loket pemandu, loket arsip, loket register, loket penyerahan STNK dan Plat serta ruang tunggu BPKB.
Warga yang hendak melakukan pemutihan dan balik nama terlihat mengisi formulir pendaftaran.
Di lokasi ini juga, petugas menyediakan fasilitas tenda untuk menunggu antrean.
Sebagian warga turut mengeluh lantaran tidak adanya gratis biaya balik nama atau BBN-KB.
Syuib yang ditemui Tribun-Medan.com mengatakan bahwa dirinya membayar biaya balik nama.
"Saya bayar biaya balik nama. Tidak seperti yang beredar di sosmed bahwa gratis. Saya bayar balik nama Rp 130 ribu," katanya, Senin (19/10/2020).
Dikatakan pria berkulit sawo matang ini, dirinya tidak hanya mengurus balik nama saja melainkan turut membayar pajak selama enam tahun.
Baca juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tiadakan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
"Saya membayar pokok pajak, biaya balik nama dan penerbitan BPKB baru Ya total 1,8 juta lebih lah saya keluar. Tapi ini sudah membantu," bebernya.
Tidak hanya Syuib, Imam yang merupakan warga Helvetia juga turut mengeluh lantaran urusannya tidak kelar.
"Dari tadi saya datang mau urus balik nama. Tapi saat ditanya katanya kertas gesek nomor rangka habis. Ini saya masih nunggu ketidakpastian. Padahal hari ini sudah sengaja permisi dari kerjaan agar bisa urus surat-surat ini," katanya.
Sementara warga yang mengurus pajak dan balik nama, hingga siang ini masih mengantre untuk mengambil berkas yang sebelumnya telah dimasukkan.(mft/tribunmedan.id)