Pamannya Meninggal dalam Tabrakan Beruntun 12 Kendaraan, Wanita Ini Live Siarkan Kegembiraannya

Editor: Tariden Turnip
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pamannya Meninggal dalam Tabrakan Beruntun 12 Kendaraan, Wanita Ini Live Siarkan Kegembiraannya. Screenshot Jumita Vani Sidabutar live mengungkapkan kegembiraannya atas tabrakan beruntun yang merenggut 5 korban jiwa.

''Wujud iblis itu ngak melulu bicara menyeramkan,ada juga dalam wujud wanita cantik.wanita cantik yg ternyata iblis ini tidak punya hati nurani,bahkan naluri ibunya mungkin sudah lama dia cabut,sehingga dia merasa tidak bersalah meneriaki korban tabrakan beruntun dengan lantang dilivenya,seandainya iblis bisa kita liat ngomong pasti ngomong ini perempuan kok level sadisnya diatas iblis ya..mudah2an kau terima karmamu secepatnya,supaya kau tau bagaimana sakitnya ibu dari anak2 itu menanggung dukanya...dan perempuan iblis itu harus diberikan hukuman moril...'' tulis Melda Theodora Silaen, Jumat (20/11/2020).

''Apa yg ada dihati dan pikiranmu nona,sampe sedikitpun naluri ibumu tak bergeming melihat kesedihannya,malah kau bersorak Sorai seperti dapat lotre...miris,'' tulis Melda Theodora Silaen.

Dalam video yang diunggah di akun Melda Theodora Silaen, Jumita Vani Sidabutar berada di dalam mobil bersama suami dan putrinya. Suasana di mobil itu gelap karena sudah malam hari.

Dalam beberapa kesempatan sang suami yang mengemudikan mobil mengamini dan mendukung pernyataan sang istri yang sangat menyakitkan bagi korban dan bagi siapa saja yang tahu tragisnya kecelakaan ini. 

''JJM (jalan-jalan malam) dulu. Besok mau makan besar,'' ujarJumita Vani Sidabutar membuka livenya.

Ketika putrinya mengangkat kaki ke pintu mobil, Jumita Vani Sidabutar menyinggung soal mobil pinjaman.

“Nggak apa-apalah. Mobil sendiri. Mobil pribadi. Bukan mobil pinjaman. Kayak yang sudah dead (meninggal, red).” 

''Karma sudah dibayar tunai.''

“Gak nyangka aja. Padahal, kita sudah sampai main hukum. Kok cepat kali matinya? Ini loh (putrinya) yang kemarin-kemarin itu kau siksa waktu masih di dalam perutku. Terlalu banyak bacotmu. Aku lagi hamil kemarin. Mati kau sekarang. Makanya, jangan jahat-jahat kali di dunia ini, geng. Nyawa dibalas dengan nyawa. Nyawa dibalas nyawa.” 

“Harta orang kok diurusi. Sudah jelas-jelas itu rumah pribadiku, kau gugat. Suka-suka hatimu menggugat-gugat. Sudahlah. Aduh-aduh.” 

“Sekarang, kau berantam sama si Fuso. Menang Fusonya lah. Mana mungkin kau menang lawan Fuso? Sejago apapun kau, nggak mungkin kau menang lawan Fuso. Pasti kau mati lawan fuso. Makanya, tengok-tengok (lihat) yang kau lawan.” 

''Sudah lama aku tidak live di Facebook dan sudah lama juga tidak merepet. ''

“Kita sudah mau sampai kasasi. Ngerti kalian kasasi? Kita itu sudah sidang. Pengadilan loh pengadilan. Sekarang, mati.” 

“Mati kok bawa-bawa cucu. Tapi, nggak apa-apa lah. Biar ada kawannya.” 

Lalu, ia menuturkan, karma sudah dibayar tunai.

Halaman
1234

Berita Terkini