TRIBUN-MEDAN.COM - DAMPAK Gempa Majene 5.9, Berpotensi Merusak Level Guncangan Skala V MMI, Potensi Gempa Susulan 4.9
Gempa dahsyat 5.9 magnitudo yang menguncang Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan sekitar pukul 13.35.49 WIB berpotensi sangat merusak.
Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Kamis (14/1/2021) sekitar 13.35 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa ini berpusat di 4 kilometer barat laut Majene.
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.
Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Koordinator bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMK, Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Diduga kuat pemicu gempa ini adalah Sesar Naik Mamuju (mamuju thrust).
Terbukti bahwa hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempa dirasakan di Polewali dalam skala intensitas V-VI MMI, sedangkan Mamuju, Majene IV MMI, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI, dan Toraja dan Mamasa III MMI, serta di Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI.
''Banyak warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.
Melihat peta shakemap hasil analisis BMKG tampaknya gempa ini berpotensi merusak,'' ujar Daryono dalam akun facebooknya.
Hingga hari pukul 14.00 WIB siang ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan 2 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo maksimum M=4,9.
Akibat gempa ini, tebing Jalan Poros Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) longsor, Kamis (14/1/2021).
Akibat longsor, material tanah dan bebatuan menutupi badan jalan yang menghubungkan antara Majene dan Mamuju.