Pemilik akun itu mengatakan sempat membunyikan klakson untuk memberikan tanda.
Dia juga segera melaporkan ke pihak TSI ketika sudah berada di luar area Safari Journey.
Naluri
Yulius menjelaskan satwa-satwa di area Safari Journey mempunyai naluri membuka mulut lantaran setiap pengunjung ingin memberi makan.
Apalagi pada saat itu banyak wisatawan bermobil yang mengunjungi lokasi.
"Lokasinya 300 meter dari loket utama, lokasi itukan ada kuda nil di kanan, kiri. Kenapa kuda nil ini mangap? Karena dia punya naluri, dia mangap dikira (pengunjung) mau kasih makan tapi ternyata malah ngasih botol plastik bekas, itu sudah jelas salah, fatal. Apapun alasannya," terang Yulius.
Menurut Yulius, lewat aturan yang tertulis di brosur, pihaknya mengingatkan pengunjung agar jangan membuang sampah sembarangan dan tidak diperkenankan memberi makan satwa ketika menjalani Satnite Safari Journey.
Pengawasan dipertanyakan
Ketika ditanya soal pengawasan, Yulius mengaku bahwa saat itu memang ada petugas.
Akan tetapi karena luasnya area, petugas tidak bisa memantau seluruhnya.
"Kan TSI itu luas ya. Kembali lagi kesadaran si pengunjung sendiri gitu loh. Bank saja bisa dirampok apalagi ini (lempar sampah ke mulut kuda nil)," kata dia.
Saat mengunjungi Taman Safari Indonesia, Yulius berharap agar pengunjung memberikan rasa cinta terhadap satwa-satwa.
"Intinya adalah bahwa satwa kami aman dan kami berharap ini kejadian terakhirlah. Karena kan saat memasuki kebun binatang itu harus ikutin aturan dong, apalagi ada tulisan jelas aturannya enggak boleh kasi makan satwa. Itu harusnya mereka mengerti," jelasnya.
Terkait dengan diduga pelaku, setelah kejadian itu pihaknya berusaha mencari. Namun, petugas tidak berhasil melacak karena mungkin sudah keluar area TSI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : "Kuda Nil Taman Safari Nyaris Telan Botol Plastik dan Tisu, Ini Fakta-faktanya"