TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Oknum pendeta cabul berinisial BS yang merangkap sebagai kepala sekolah di Jalan Bunga Terompet, Kecamatan Medan Selayang kerap mengancam para korban.
Setelah memaksa korbannya melakukan oral seks, biasanya BS memanggil para korban ke ruang kerjanya.
Di sana, BS mengintimidasi para korban dengan alasan bila buka mulut pada orangtua, maka tidak akan diluluskan.
Baca juga: Nasib Oknum Pendeta Terancam Hukuman Kebiri di Medan, Dilaporkan Dugaan Pencabulan 7 Bocah SD
"Diancam (sama BS), 'kamu mau enggak lulus', gitu sama anak saya. Ternyata dibalik kedisiplinan yang selama ini dia lakukan supaya anak-anak itu bisa bungkam," kata NS (40), orangtua korban, Selasa (13/4/2021).
NS mengatakan, sejak anaknya dicabuli pendeta BS, sikap sang anak berubah drastis.
Sang anak jadi pemarah dan suka melawan pada dirinya.
NS pun heran, dan dia sempat berkonsultasi pada BS, yang belakangan diketahui sebagai pelaku utama pencabulan.
Baca juga: Komnas PA Desak Oknum Pendeta BS yang Cabuli Anak SD Dihukum Kebiri Kimia
"Sempat saya tanya pada kepala sekolah BS. Anak saya kok jadi emosional. Terus saya bilang, ajari lah dia," kata NS.
Belakangan diketahui, bahw pendeta BS lah yang membuat sikap anaknya berubah.
BS selama ini mengintimidasi korban agar tidak buka suara.
"Saya baru dapat kabar, anak saya ini sering dipanggil ke kantor (BS). Rupanya itu penyebabnya, dia diperlakukan secara tidak baik di ruangannya," kata NS.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Ranto Sibarani mengatakan setelah kasus ini merebak, kliennya mendapat ancaman diduga dari pelaku.
"Ancaman pada klien kami ini melalui nomor WhatsApp 087898127004 yang kami duga nomor ini dikuasai oleh terduga pelaku,"
"Karena pada saat ancaman ini diberikan, nomor tersebut dikeluarkan dari grup-grup orang tua pelajar pada waktu bersamaan yang dikirim,"
"Isinya berpura-pura bertanya 'malam edak' 'edak kami dengar begini-begini ya, anaknya jadi korban ya, hati-hati loh, kalau enggak benar bisa jadi serangan balik karena itu perkaranya 2 atau 3 tahun yang lalu," kata Ranto membacakan pesan tersebut.
Baca juga: Dilaporkan Kasus Asusila, Pendeta Cabul yang Sekaligus Kepala Sekolah di Medan Tak Masuk Kerja