KKB Papua vs TNI-Polri: 5 Anggota KKB Tertembak, 1 Anggota Brimob Gugur dan Dua Luka-luka

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilatus PC-6 S1-9364 PK BVY Susi Air yang sempat disandera KKB di Puncak Jaya Papua.

"Kejadian ini tidak akan menyurutkan mental dan moril insan intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional," kata Wawan.

"Tak ada tempat bagi KKB di Indonesia termasuk Papua. Saya telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB."

-----Presiden Joko Widodo------

Presiden Jokowi. (Biro Setpres)

 

"Tumpas habis dulu. Urusan HAM kita bicarakan kemudian. Kalau perlu turunkan kekuatan 4 Matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri. Gultor Kopassus, Raiders, Bravo dan Denjaka. Kasih waktu satu bulan untuk menumpas mereka."

------Ketua MPR RI Bambang Soesatyo-----

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

KKB Sulit Dideteksi karena Menyamar Jadi Warga Masyarakat Biasa

Pihak Kepolisian RI menyampaikan serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sulit terdeteksi karena banyak anggotanya yang menyamar seolah menjadi masyarakat biasa.

Demikian disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

Menurut dia, penyamaran ini hanya menjadi salah satu yang menjadi kendala TNI-Polri.

"Kelompok ini sering masuk ke penduduk. Menyamar-menyamar dengan penduduk. Mereka selalu berusaha bagaimana pengejaran-pengejaran dilakukan oleh aparat keamanan mereka bisa lolos," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/4/2021) yang dilansir dari Tribunnews.com:KKB Papua Diduga Sering Nyamar Jadi Warga Untuk Perdaya Aparat

Selain alasan di atas, kata Rusdi, Polri juga kesulitan memburu kelompok KKB lantaran medan persembunyian KKB berada di sekitar pergunungan.

Ia menyampaikan anggota KKB tersebut telah mengetahui betul medan pergunungan tersebut.

"Tentunya medan di sana tidak seperti ini. Medannya pegunungan segala macem kan membutuhkan sumber daya yang harus maksimal. Itu menjadi pola-pola mereka bagaimana mereka untuk tetap eksis disana," jelas dia.

Kendati demikian, Rusdi memastikan kondisi Papua diklaim telah kembali kondusif usai insiden gugurnya Kabinda Papua Brigjen I Gusti Putu oleh KKB Papua.

"Sekarang telah biasa. Semua masyarakat bisa berjalan. Sekali lagi aparat keamanan TNI-Polri sedang berusaha optimal melakukan pengejaran, melakukan penangkapan terhadap kelompok tersebut," pungkas dia.

KKB Papua (Facebook KNPB)

Presiden Jokowi Perintahkan Buru  KKB

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI dan Polri untuk menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Hal itu menyusul gugurnya Kepala BIN Daerah Papua I Gusti Putu Danny Nugraha Karya pasca kontak tbak demgan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Papua. 

Jokowi menegaskan tak ada tempat bagi KKB di Indonesia termasuk Papua.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB," ujar Jokowi dalam konferensi pers, Senin (26/4/2021). 

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan duka cita bagi gugurnya Kabinda Papua tersebut.

Duka cita juga disampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Kabinda Papua tersebut akan mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat.

Selain itu, Jokowi juga mendoakan agara Brigjen Putu Danny mendapatkam tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. 

"Negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi atas dedikasi pengabdian serta pengorbanan Brigjen TNI I Gusti Putu Danny," terang Jokowi.

Senada dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Ia meminta TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) menurunkan kekuatan penuh untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Hal tersebut ia ungkapkan untuk menanggapi gugurnya Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen Anumerta TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha yang tertembak KKB, Minggu (25/4/2021).

Menurutnya, tidak boleh ada lagi toleransi terhadap KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa.

"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa," kata Bambang dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).

"Tumpas habis dulu. Urusan HAM kita bicarakan kemudian. Kalau perlu turunkan kekuatan 4 Matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri. Gultor Kopassus, Raiders, Bravo dan Denjaka. Kasih waktu satu bulan untuk menumpas mereka," sambung dia.

Bambang melanjutkan, tindakan KKB di Kabupaten Puncak Papua dalam beberapa waktu terakhir sudah sangat meresahkan.

Pada 8 April 2021, kata dia, KKB telah menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo. KKB juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.

Kemudian, pada 9 April 2021, ia mengatakan bahwa seorang guru bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak.

Lanjut dia, KKB juga menembak seorang pengemudi ojek bernama Udin hingga tewas di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak pada 14 April 2021.

Lalu, 15 April KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom.

"Aparat TNI, Polri serta intelijen harus terus melakukan pengejaran dan menindak tegas terhadap KKB tersebut tanpa ragu dengan kekuatan penuh yang kita miliki. Kita tidak boleh membiarkan kelompok separatis terus melakukan tindakan yang mengakibatkan korban jiwa," pinta dia.

Mantan Ketua DPR ini meminta TNI, Polri dan BIN untuk memperkuat dan meningkatkan pengamanan di wilayah konflik di Papua.

Selain itu, dia juga mendorong dilakukan pengkajian secara tepat dan efektif dalam menumpas KKB di Papua.

"Korban yang terus berjatuhan akibat konflik yang tidak berkesudahan ini harus segera diselesaikan. Salah satunya dengan langkah tegas TNI, Polri dan BIN untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di wilayah konflik," ujarnya.

Menurutnya, Polri dan TNI bisa menggencarkan patroli gabungan di seputaran wilayah Papua, khususnya objek vital maupun lingkungan penduduk untuk memberikan rasa aman sekaligus mempersempit ruang gerak KKB.

(tribunnews.com/Kompas.com)

Baca juga: Gugur Ditembak KKB, Ini Sosok Kabinda Papua Brigjen TNI Putu Danny di Mata Rekannya

Berita Terkini