Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Arief Nurrochmad MSi MSc Apt menjelaskan terkait racun sianida ini.
Ia mengatakan, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.
Baca juga: HUBUNGAN TERLARANG Elsa dengan Ricky Terbongkar, Bocoran Ikatan Cinta Elsa Ingin Al Meninggal di ICU
“Racun ini banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga. Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak,” katanya.
Meski begitu, banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.
Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.
• Ayu Ting Ting Bangun Rumah Baru, Sang Arsitek Bocorkan Kini Sedang dalam Proses Desain
Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.
"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer,” imbuhnya.
Lantas, bagaimana cara kerja Potasium Sianida jika masuk ke dalam tubuh?
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF membenarkan, potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.
“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” bukanya kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).
Dia mengatakan, jika sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, maka sianida itu akan mencegah sel menggunakan O2 atau oksigen.
Dari situ, sel-sel akan mati.
“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas,” paparnya.
Kemudian, jika sianida masuk ke dalam tubuh dengan jumlah besar, maka itu akan menyebabkan denyut nadi lambat dan hilang kesadaran.
“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yan akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” katanya lagi.