TRIBUN MEDAN.COM,BINJAI-RSUD Djoelham Binjai diketahui simpan obat kedaluwarsa bertahun-tahun.
Dikhawatirkan, obat-obat kedaluwarsa itu disalahgunakan kepada masyarakat.
Apalagi, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 menyebutkan, bahwa penatausahaan persediaan pada RSUD Djoelham Binjai belum tertib.
Baca juga: Detik-detik Penangkapan Pengguna Narkoba Timbun Alat Kesehatan dan Obat-obatan Terkait Covid-19
Dalam anggaran, BPK menemukan adanya pembelian obat dan alat kesehatan di RSUD Djoelham Binjai mencapai Rp 7.869.914.429, dari nilai total persediaan per 31 Desember 2020, mencapai Rp 10.130.313.118.
Berdasarkan hasil stock opname di gudang farmasi RSUD Djoelham Binjai, pada 5 Februari 2021, terdapat 110 jenis obat yang kedaluwarsa senilai Rp 465.139.993, yang belum dimusnahkan sampai dengan saat ini.
Kemudian, pada tanggal 10 Februari 2021, ditemukan juga 133 obat kedaluwarsa dari tahun 2014, yang belum dimusnahkan senilai Rp 1.090.324.059.
Baca juga: Tiga Jenis Obat Terapi Covid-19 Ini Diburu Pemerintah Sampai ke Luar Negeri
Atas dasar ini, kondisi tersebut tidak sesuai dengan PP Nomor 71 tahun 2010 dan Permendagri Nomor 19 tahun 2016 tentang pedoman teknis pengelolaan BMD, pasal 318 ayat 1.
Permasalahan tersebut mengakibatkan persediaan obat kedaluwarsa di RSUD DR Djoelham disalahgunakan.
Direktur RSUD Djoelham Binjai David mengakui bahwa adanya obat kedaluwarsa yang menjadi temuan BPK tersebut.
"Iya, memang ada temuan terkait dengan obat-obatan kedaluwarsa itu," kata dia, melalui sambungan telepon genggam, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Siapa Sosok Riyo Kristian Utomo? Anak Ribka Tjiptaning Dituduh Terlibat Bisnis Obat Terapi Covid-19
Ia mengatakan, bahwa obat kedaluwarsa itu belum dapat dimusnahkan, lantaran harus melewati proses terlebih dahulu, meskipun waktu pakainya sudah habis sejak tahun 2014 lalu.
Dalam proses pemusnahan, kata dia, diperlukan anggaran untuk melakukan pemusnahan.
"Harus melewati proses yang ada terlebih dahulu. Apalagi kita juga butuh dana untuk melakukan pemusnahan," ujarnya.
David mengatakan, seluruh obat kedaluwarsa itu disimpan pada tempat yang berbeda dan tidak dipergunakan.
Baca juga: Ragam Komentar Warganet Soal Video Sidak Presiden Jokowi ke Apotek Cari Obat Covid-19
Akan tetapi, masyarakat pastinya tidak mengetahui secara detail, apakah obat-obatan yang digunakan oleh RSUD Djoelham Binjai sudah lewat masa konsumsi atau tidak.