Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui serta 3 yang belum dipastikan.
Dua diantaranya, yakni Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja.
Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
Uranus
Uranus berjarak 1,888,922,281 km dari matahari dan memiliki 14 kali massa bumi. Ini adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet luar.
Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengitari Matahari dengan poros 90 derajat pada ekliptika.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas.
Uranus memiliki 27 satelit, dengan Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda sebagai yang terbesar.
Neptunus
Neptunus memiliki jarak 2,782,707,246 km dari matahari. Meski sedikit lebih kecil dari Uranus, planet ini memiliki 17 kali massa bumi, yang menjadikannya lebih padat.
Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus.
Neptunus memiliki 13 satelit, dengan Triton sebagai yang terbesar. Triton geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair serta merupakan satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
Komet
Komet adalah badan tata surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil.
Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto.
Saat sebuah komet memasuki tata surya bagian dalam, dekatnya jarak dari Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun.