Martahan meyakini, apabila budaya marsiadapari semakin tertanam bagi generasi Batak masa kini sejak dini, tentu semangat gotong royong untuk membangu bangsa dan negeri ini akan semakin mudah nantinya dilakukan.
Baca juga: Inul Daratista Pernah Konser di Tempat Keramat hingga Dicekal Pemerintah Taiwan, Begini Ceritanya
Kegiatan marsiadapari tersebut dikemas Martahan Sitohang bersama rekan-rekannya untuk pemberdayaan masyarakat yang didukung Kementeriam Pendidikan da Kebudayaan.
"Harapan kita melalui kegiatan ini, bagaimana mengembalikan semangat gotong royong orang Batak Toba khususnya di Harian Boho,"ujar Martahan.
Era ini, selain dalan sistem pertanian, budaya gotong royong marsiadapari ini dilakukan bukan hanya untuk sisten pertanian saja.
Melainkan, gotong royong saat ini sangat dibutuhkan menjaga alam Danau Toba yang keseimbangannya semakin terancam karena kebijakan-kebijakan yang tidak benar.
(Jun-tribun-medan.com)