TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara melakukan asesmen terhadap para tahanan yang dikerangkeng di rumah pribadi Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-angin.
Kepala BNN Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan mengatakan telah memeriksa sembilan orang tahanan.
Dia menyebut dari kesembilan itu tujuh diantaranya positif narkoba, sementara dua lainnya negatif.
"Tetapi yang kemarin baru datang 9 orang, dan dari 9 orang 7 positif sedangkan 2 lainnya negatif," kata Toga.
Toga menyebut pihaknya masih membujuk keluarga yang anaknya sempat ditahan.
Mereka belum mau menyerahkan anaknya agar diperiksa.
Sementara itu, para tahanan di rumah pribadi Bupati Langkat itu tak semuanya diserahkan dari keluarganya, melainkan dari Pemkab Langkat.
"Sisanya, kita coba menghubungi keluarganya dan kita lakukan asesmen. Karena keluarga ini kan takut kalau masalah narkoba," ucapnya.
BUPATI Langkat Nonaktif Terbit Perangin-angin Beber Alasan Bikin Penjara, Kesepakatan dengan Istri
Penjara khusus yang berada di halaman rumah megah bekas Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin, didirikan karena maraknya peredaran narkoba di kawasan Langkat.
Hal ini terungkap, dalam video wawancara Terbit Rencana Perangin-angin di YouTube Info Langkat, yang dimuat sekitar sembilan bulan yang lampau.
Tatkala itu, Terbit dicecar sejumlah pertanyaan terkait keberadaan kerangkeng khusus di halaman rumahnya.
Terbit Perangin-angin mengakui, bahwa kerangkeng manusia itu didirikan berdasarkan kesepakatannya bersama sang istri sewaktu belum menjabat sebagai Ketua DPRD Langkat.
"Kalau dalam namanya hal untuk penyediaan tempat dari awal itu saya beserta ibu, belum saya menjabat sebagai Ketua DPRD, sebelum saya menjabat sebagai Bupati itu sudah kita laksanakan," kata Terbit saat diwawancarai eksklusif dan diunggah di YouTube Dinas Kominfo pada 27 Maret 2021 lalu.
Ia membeberkan, tujuannya mendirikan penjara khusus itu untuk membantu masyarakat Kabupaten Langkat yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba, lantaran maraknya peredaran narkoba di kawasan tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan ibu, dengan hati yang ikhlas niat yang baik. Kami melihat, dimana salah satu keluarga apabila keluarganya ada penyalahgunaan narkoba, kami berharap membantu warga yang terkena narkoba," sebutnya.