TNI Berduka Dua Prajurit Yonif R 408/SBH Gugur Diserang KKB di Distrik Gome Puncak Papua

Editor: Tariden Turnip
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI Berduka Dua Prajurit Yonif R 408/SBH Gugur Diserang KKB di Distrik Gome Puncak Papua. Serda Rizal anggota Yonif Raider 408/Suhbrastha gugur diserang KKB di Distrik Gome Puncak Papua Kamis 27 Januari 2022

TRIBUN-MEDAN.COM -  DUA prajurit Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha gugur setelah pos TNI diserang KKB di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022) pagi.

Kedua kesuma bangsa tersebut adalah Serda Rizal dan Pratu Baraza.

Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha adalah satuan organik di bawah kendali Kodam IV Diponegoro.

Prajurit Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha diberangkatkan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Rudianto ke Papua, 16 Agustus 2021 sebagai Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) RI-PNG selama 9 bulan.

Bertindak sebagai Dansatgas Pamtas Penyangga (Mobile) Yonif R 408/SBH adalah Letkol Inf Ade Afri Verdaniex.

Serda Rizal meninggal di lokasi kejadian, sedang Pratu Baraza meninggal saat menjalani perawatan di puskesmas setempat.

Akibat kejadian tersebut, dua prajurit gugur karena mengalami luka tembak.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, dua prajurit TNI yang gugur tertembak atas nama 

"Dari dua prajurit TNI yang tertembak, satu orang meninggal dunia di tempat atas nama Serda Rizal. Sedangan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut, setelah mendapat penanganan di Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak namun tidak tertolong sehingga meninggal dunia," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga melalui keterangan tertulis, Kamis.

Bupati Puncak Willem Wandik membesuk jenazah rajurit TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH saat berada di Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak, Kamis (27/1/2022). (tribun papua)

Menurut Aqsha, personel dari Pos TNI Gome masih berusaha mengevakuasi korban karena KKB masih melepaskan tembakan.

"Sampai saat ini masih terjadi kontak tembak di lokasi tersebut," kata dia.

Pihaknya berharap konflik bersenjata yang sudah lama tidak terjadi di Puncak bisa segera berakhir.

Selain itu, Aqsha meminta dukungan dari semua pihak agar personel TNI bisa menjalankan tugas dengan baik.

"Kami mohon doanya, semoga aparat TNI yang sedang bertugas diberikan keselamatan untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan pengabdian kepada NKRI," kata Aqsha.

OPM Mengaku Bertanggung Jawab

Pascapenyerangan ini, Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengumumkan pihaknya bertanggung jawab atas serangan yang berujung gugurnya dua prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Rabu (27/1/2022) pagi.

Halaman
12

Berita Terkini