Berita Seleb

Korban Binary Option Kembali Bongkar Kekejaman Indra Kenz yang Membuatnya Rugi hingga Rp2,5 Miliar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto keluarga Indra Kenz sebelum adanya kasus. Keterlaluan Banget nih Kelakuan Affiliator! Seorang Korban Binary Option Bongkar Kekejaman Indra Kenz yang Membuatnya Rugi hingga Rp 2,5 Miliar

TRIBUN-MEDAN.COM - Sempat namanya melambung karena kekayaannya hingga dijuluki Crazy Rich Medan, kini Indra Kenz harus terjeras kasus penipuan berkedok trading online sebagai afiliator binary option.

Satu per satu korban Indra Kenz, mulai angkat bicara usai sang crazy rich ditangkap polisi.

Seperti yang sudah diketahui, Indra Kenz saat ini sudah resmi menjadi tersangka penipuan investasi trading Binary Option dengan platform Binomo.

Salah satu korban remaja putri inisial VS (18), baru-baru bercerita tentang pengalamannya menjadi korban dari kekejaman Indra Kenz.

Dalam kurun waktu hanya tiga bulan saj, ia telah merugi hingga Rp 2,5 miliar.

Padahal uang itu adalah modal yang VS dapatkan dari keluarga dan kerabat.

Baca juga: Sempat Dikritik soal Pengin 15 Anak dari Aurel, Atta Kini Ternyata Kerap Suruh Istrinya Lakukan Ini

Rumah Indra Kenz di Rantauparapat - (Kolase Tribun Medan)

Diterangkan kuasa hukumnya, Ahmad Triswadi, korban mengenal Indra Kenz melalui channel Youtube yang menyebutkan bahwa aplikasi Binomo bisa dipercaya, aman, dan legal.

Dari sana, korban kemudian mengikuti program lewat Telegram yakni Trading Bareng (Trabar).

Diketahui, korbannya telah bergabung sekitar bulan Oktober sampai Desember 2021 yang lalu.

"Di sana korban diajari bagaimana mekanismenya, auto deposit, dan segala macam cara memakai platform tersebut," ujar dia, dikutip dari Tribun Wow.

Awalnya korban menggunakan uang sebesar Rp 300 ribu dan ternyata benar dapat menghasilkan.

"Informasinya korban pernah menarik uang dari platform itu sampai Rp 500 juta," ujar dia.

Namun ‎setelah depositnya semakin besar, justru korban justru terus mengalami kerugian.

"Makanya kami menduga ada orang yang mengatur di belakang."

"Karena dilihat grafiknya pakai ponsel hasilnya berbeda-beda," ujar dia.

Halaman
12

Berita Terkini