TRIBUN-MEDAN.COM - Nasih pilu dialami seorang murid sekolah dasar negeri (SDN) di Samarinda, Kaltim.
Ia diduga diusir oleh gurunya dari ruang kelas saat ujian berlangsung pada Selasa (31/5/2022).
Kejadian itu mengundang simpati banyak pihak.
Kini, murid bernama Musdalifah (10) itu pun banjir bantuan.
Dia mendapat bantuan ponsel, beasiswa, uang tunai, hingga rehab rumah.
1. Alasan pengusiran
Pada Selasa (31/5/2022) pagi, murid SD Negeri 002 Samarinda sedang melangsungkan ujian kenaikan kelas tatap muka di sekolah.
Musdalifah datang ke SD itu untuk ujian.
Dia masuk di ruang kelas III.
Tak selang lama, wali kelas masuk.
Rupanya, baru kali ini Musdalifah ke sekolah setelah dibukanya pembelajaran tatap muka.
Sebelumnya, saat belajar online, dia jarang ikut pelajaran karena tak punya ponsel.
Ada ponsel bekas yang digunakan, tetapi sering rusak, sehingga tak efektif belajar.
"Karena anak itu baru turun (ikut ujian), jadi diteriaki teman-temannya. Tapi ada guru yang emosional minta anak itu pulang panggil orangtua/wali," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Samarida Asli Nuryadin menceritakan kronologi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/6/2022).
Karena diminta pulang, Musdalifah keluar kelas dan tak ikut ujian.