Warga meneriaki sopir mobil Toyota Hiace BK 7705 PK agar tidak melintasi rel.
"Warga sudah menjerit ingatkan sopir jangan melintas karena ada kereta api," ujar Ngatno diwawancarai, Jumat (24/6/2022).
Kata Ngatno, sopir tak menghiraukan teriakan warga. Sopir terus masuk ke perlintasan rel kereta api yang tak berpalang.
Sehingga, dalam hitungan detik, kereta api yang tengah melaju menghantam bodi sebelah kanan mobil.
Bahkan Ngatno menambahkan, saat tabrakan terjadi, tampak ada tiga orang yang terlempar dari dalam mobil.
"Yang terlempar keluar dari dalam mobil ada tiga orang. Sewaktu dilihat warga dua orang tewas, dan satu kritis. Sementara di dalam mobil juga terlihat ada tiga orang lainnya terjepit," ujar Ngatno.
Diberitakan sebelumnya, mobil penumpang Toyota Hiace BK 7705 PK tertabrak kereta api pada, Kamis (23/6/2022) sekitar pukul 17.35 WIB.
"Kejadian bermula pada saat mobil Toyota Hiace yang dikemudikan oleh Syafrifuddin (49) warga Dusun VIII, Kampung Nangka, Desa Aracondong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, datang dari arah Pantai Kelang menuju arah jalan provinsi Desa Sei Buluh," ujar Kasatlantas Polres Sergai, AKP Gandhi Hutagaol.
Lanjut Gandhi, tiba dilokasi kejadian dan diduga kurang hati-hati serta tidak memperhatikan perlintasan kereta api yang tanpa palang, mucul kereta api tangki lokomotif 2018337 yang datang dari arah Tebingtinggi menuju Kota Medan.
"Sehingga terjadi tabrakan tersebut dan yang bersentuhan bagian samping kiri mobil penumpang Toyota Hiace tersebut dengan bagian depan kereta api tanki," ujar Gandhi.
Akibat kejadian tersebut pengemudi mobil dan empat orang penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan sembilan penumpang lainnya hanya mengalami luka ringan.
"Barang bukti mobil penumpang Toyota Hiace mengalami kerusakan dan sudah diamankan ke Pos Lantas Sei Sijenggi polres Sergai. Sedangkan Kereta Api barang Tanki yang di maksud melaju ke arah Kota Medan," tutup Kasatlantas Polres Sergai, AKP Gandhi Hutagaol.
Tanggapan PT KAI Sumut
Lima orang tewas dalam insiden tabrakan mobil wisata Toyota Hiace kontra Kereta Api di Dusun I, Desa Sei Buluh, Kecamatan Perbaungan, Sergai, Kamis (24/6/2022) sore.
Kecelakaan ini disinyalir lantaran tidak ada palang pembatas di perlintasan rel kereta api.
Lima orang penumpang Toyota Hiace yang tewas telah dimakamkan di kampung halaman masing-masing.
Menanggapi kecelakaan lantaran tidak ada palang pembatas, Kepala Humas PT KAI Divre I Sumut Mahendro menampik sebuah kesalahan dari pihaknya.
Ia berdalih tidak ada palang di sana karena jalur kereta api tersebut bukanlah jalur resmi.
"Jadi perlintasan kereta api di desa tersebut merupakan perlintasan kereta api yang tidak resmi sehingga tidak teregistrasi dari kami,"ucapnya.
Kata Mahendro ada 250 titik jalur kereta api yang tidak resmi.
"Artinya jalur tersebut sebenarnya tidak boleh dilintasi masyarakat. Jalur resmi kereta api di Sumut hanya ada 80 titik yang mana jalur tersebut boleh dilintas oleh masyarakat. Sebab sudah ada pembatas dan keamanan yang ketat," jelasnya.
Dikatakan Mahendro dalam UU nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian bahwa rel kereta api tidak boleh sebidang antara jalan lintas dan rel kereta api.
"Namun hal ini kewenangannya bukan pada kami melainkan Dinas Perhubungan dimana seharusnya setiap jalur kereta api harus memiliki jembatan layang atau jalur lain yang dilintasi oleh masyarakat," jelasnya.
Disinggung tidak adanya pemasangan palang pintu di pembatas rel kereta api dikatakan Mahendro itu pun bukan kewenangan PT KAI.
"Jadi yang membuat palang pintu, penjaga kereta api itu Dishub kami hanya mengkoordinator jadwal pergerakan kereta api,"jelasnya.
Kendati tidak adanya palang pintu, sebelum kecelakaan terjadi dijelaskan Mahendro bahwa masinis sudah memberikan aba-aba seperti suara klakson kereta api sepanjang jalan melintas daerah tersebut.
"Membunyikan sirene sebelum melintas sudah dilakukan masinis sesuai dengan prosedur kami juga sudah ditanya pihak kepolisian akan masalah ini,"Jelasnya.
Diakui Mahendra selain ucapan belasungkawa kepada keluarga korban, nantinya akan ada asuransi dari PT Jasaraharja untuk keluarga korban.
"Dan ini masih proses pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian," katanya.
Kronologi
Berikut ini kronologi tabrakan maut antara bus wisata kontra kereta api di Kabupaten Sergai.
Tabrakan mobil Toyota Hiace dengan kereta api di perlintasan kereta api Dusun I, Desa Sei Buluh, Kecamatan Perbaungan, Sergai membuat heboh.
Sebab, berdasarkan data terkini, Jumat (24/6/2022) sudah lima orang meninggal dunia dan empat mengalami luka-luka.
Diberitahukan, kecelakaan ini terjadi pada Kamis (23/6/2022) sekitar pukul 17.35 WIB.
Kasatlantas Polres Sergai, AKP Gandhi Hutagaol mengungkapkan penyebab kecelakaan yang merenggut lima nyawa ini.
Katanya, sopir bus wisata Hiace yang dikemudikan Syafrifuddin warga Langkat datang dari Pantai Kelang masuk ke jalan lintas sumut.
"Kejadian bermula pada saat mobil Toyota Hiace yang dikemudikan oleh Syafrifuddin (49) warga Dusun VIII, Kampung Nangka, Desa Aracondong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, datang dari arah Pantai Kelang menuju arah jalan provinsi Desa Sei Buluh," ujar Kasatlantas Polres Sergai, AKP Gandhi Hutagaol, Jumat (24/6/2022).
Saat tiba di lokasi tabrakan yakni di Desa Sei Buluh, kata AKP Gandhi, sopir kurang berhati-hati dan tidak memperhatikan perlintasan kereta api yang tanpa palang.
Lalu, kereta api tangki lokomotif 2018337 yang sudah berjalan datang. Kereta api ini datang dari arah Tebingtinggi menuju Kota Medan.
Kecelakaan pun tidak dapat terelakkan lagi. Kereta api langsung menabrak bagian samping kiri mini bus wisata tersebut.
"Sehingga terjadi tabrakan tersebut dan yang bersentuhan bagian samping kiri mobil penumpang Toyota Hiace tersebut dengan bagian depan kereta api tanki," ujar Gandhi.
Akibat kejadian tersebut pengemudi mobil dan lima orang penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sedangkan sembilan penumpang lainnya hanya mengalami luka ringan.
(*/Tribun Medan)