Untuk bagian otak Brigadir J katanya ditemukan di bagian perut karena dipindahkan di sana oleh tim dokter forensik sebelumnya.
"Setelah itu ditemukan juga luka diduga tembakan dari bagian leher tembus ke arah bibir, nah itu luka tembakan kedua," ujarnya.
Yang ketiga katanya ditemukan pula luka tembakan di dada. "Disondek juga tembus, jadi diduga itu juga luka tembakan peluru," kata Kamaruddin.
Kemudian kata dia di tangan kanan Brigadir J juga ditemukan luka tembakan yang lurus dan tembus.
"Luka tembakan di tangan kanan lurus dan tembus, tidak miring," katanya.
"Jadi itulah 4 lubang diduga akibat peluru," kata Kamaruddin.
Selain itu tambah dia ditemukan luka terbuka di bahu yang terkelupas.
"Luka di bahu ini yang selama ini kita bicarakan sesuai gambar, belum bisa dipastikan luka atau lubang apa. Yang pasti saat disondek, tidak ada lubang ke dalam. Jadi hanya luka terbuka yang diduga bukan akibat peluru," kata Kamaruddin.
Bagian itu katanya sudah diambil sampelnya untuk diuji di laboratorium RSCM, untuk memastikan penyebab luka.
"Kemudian ditemukan lagi di tangan sebelah kiri bagian bawah patah. Di lengan itu kan ada tulang dua ya, dan itu patah. Patahnya kenapa belum dapat disimpulkan, karena masih harus diteliti dokter forensik dan sampelnya sudah dibawa ke RSCM," ujarnya.
"Namun pengamatan wakil kita dan disepakati dokter forensik di sana, bahwa itu adalah patah tulang," kata Kamaruddin.
Lalu kata dia di bagian kelingking dan jari manis ditemukan patahan jari dan terkelupas di seputar kuku.
"Itu juga dibawa sampelnya untuk dipastikan apa penyebabnya," katanya.
Kemudian kata Kamaruddin, di punggung belakang jenazah Brigadir J ada semacam memar atau luka dan diambil sampelnya untuk diteliti penyebabnya.
"Lalu di bagian lutut sebelah kiri ditemukan semacam memar, dan diambil sampling untuk diteliti dan diuji," kata Kamaruddin.