Viral Medsos

Getir, Abang Kandung Hamili Remaja Putri 12 Tahun sampai Hamil 8 Bulan, Menteri PPA Turun Tangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati (tengah masker putih) melihat langsung kondisi korban pelecehan seksual pada anak usia 12 tahun yang juga saat ini tengah hamil delapan bulan, di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat (P3AM) Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (6/1/2023) sore. 

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Nasib malang dialami seorang anak yang masih berusia 12 tahun warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Kita sebut saja Bunga, pasalnya di usia mudanya yang seharus ia bermain dengan anak seusianya, mempunyai masa depan yang cerah, harus kandas karena Bunga telah mengandung bayi yang saat ini tengah masuk usia kandungan delapan bulan. 

Bunga tak lain dan tak bukan juga merupakan korban pelecehan seksual, yang disebut-sebut atau diduga dilakukan oleh abang kandungnya sendiri. 

Baca juga: Magis Bobol Rumah Pendeta GBKP di Padang Bulan, Ini Barang-barang yang Diambil dan Uang Rp 10 Juta

Baca juga: Ashanty Terharu Dengar Kisah Hidup Tiko, Istri Anang Hermansyah Ngaku Mirip dengan Masa Kecilnya

Keadaan Bunga yang tengah hamil delapan bulan ini pun, sebelumnya diviralkan melalui video yang diunggah oleh salahsatu akun TikTok bernama @hennyzegamakcuteola. 

Tampak dalam video tersebut Henny dan Bunga bercanda dengan kondisi perutnya terlihat membesar. "Udah dek mandi sana dulu dek, ntar lagi ujan, mandi dulu. Hati-hati di kamar mandi. Kalau ada petir bilang hai,” ucap Henny di akun TikToknya.

Sedangkan itu, Henny mengatakan, telah merawat bunga sejak 25 Desember 2022 lalu. Awalnya, dia mengetahui bunga hamil dari suaminya.

Baca juga: Hilang Kendali, Remaja Pengemudi Honda Jazz Tewas di Tempat, Tepat Depan Tiara Convention Center

"Kebetulan mereka (keluarga bunga) tinggal di perkebunan tempat suami saya,  kemudian mandornya di sana, itu mengabari kejadian yang menimpa Bunga di sana ke suami saya," ujar Henny. 

Gara-gara Bunga Hamil, keluarganya diusir oleh warga di sana. Selanjutnya suami Henny memberi tumpangan keluarga Bunga di perkebunanya yang lain.

"Jadi bapak Bunga ini kan galau, karena mulai mendekati besar kehamilannya Bunga. Suami saya lalu cerita ke saya. Saya tergerak gitulah untuk ngebantu dia," ujar Henny

"Mengingaat lokasi di tempat Bunga di sana itu, juga sangat tidak memungkinkan jauh dari kota. Kalau di sini (Kota Binjai) kalau terjadi apa-apa, secepat mungkin bisa ditangani medis," sambungnya.

Mengenai kronologi dan tindak lanjut proses hukum yang dialami Bunga, Henny menyerahkan sepenuhnnya ke pihak keluarga. Dia hanya fokus pada kesehatan Bunga saja.

"Saya fokus ke kesahatan Bunga aja dan puji tuhan satu harian ini, semua sudah peduli dengan Bunga dari BBKBN datang dari PPA juga ada di sini memperhatikan Bunga," ujar Henny.

Dia berkomitmen untuk merawat Bunga hingga selesai persalinan. Namun dia juga tetap membuka akses bagi siapa saja yang ingin memberi perhatian kepada Bunga.

"Sampai sekarang ini kami merawat dia, tapi selanjutnya dari orang BBKBN tidak tahu mau seperti apa, masih dalam pembicaraan kami," ucap Henny.

Dia juga menerangkan tujuannya menceritakan kisah Bunga media sosial semata mata untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memperhatikan anaknya.

Halaman
123

Berita Terkini