Materi belajar

Pewarisan Sifat dari Orangtua pada Turunannya

Penulis: Rizky Aisyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pewarisan sifat dari orang tua pada turunanya

TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Pewarisan sifat dari orang tua pada turunanya yang akan dibahas pada materi biologi berikut ini.

Pewarisan sifat dari orang tua kepada keturunannya disebut hereditas. Dalam proses pewarisan, terdapat bentuk atau pola pewarisan tertentu.

1. Pautan Gen (Gene Linkage)

Pola pewarisan yang pertama adalah hubungan genetik. Setiap kromosom mengandung gen yang disimpan di tempat khusus yang disebut lokus. Gen-gen ini dapat berada pada kromosom yang sama atau pada kromosom yang berbeda.

Nah, gen yang terletak pada kromosom homolog yang sama dan terletak berdekatan satu sama lain disebut hubungan genetik.

Akibat kedekatannya satu sama lain, gen-gen ini akan tetap bersama hingga terbentuk gamet (sel kelamin). Menghubungkan dua atau lebih jenis gen menghasilkan lebih sedikit gamet daripada gen yang tidak terhubung. Oleh karena itu, keturunan yang dihasilkan akan memiliki rasio fenotip dan fenotipik yang lebih rendah.

2. Pindah Silang (Crossing Over)

Pola pewarisan yang kedua adalah cross over. Cross over adalah pertukaran kromosom yang bukan saudara dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa persilangan terjadi selama pembelahan meiosis I, baik pada akhir profase I maupun pada awal metafase I. Pada saat ini, satu kromatid membelah menjadi dua. Cross over biasanya terjadi pada organisme seperti manusia, tumbuhan, dan hewan.

Perkawinan silang akan menghasilkan keturunan dengan sifat baru. Hal ini disebabkan oleh rekombinasi genetik, di mana beberapa gen dari induk jantan dan beberapa gen dari induk betina digabungkan selama pembuahan, menghasilkan susunan gen induk dan pasangan gen yang berbeda.

3. Gagal Berpisah (Non Disjungsi)

Inilah pemisahan yang gagal. Selama meiosis, kromosom ganda ditarik ke arah kutub sel oleh serat gelendong yang melekat pada sentrosom. Dalam keadaan normal, kromosom terpisah dan menuju ke kutub sel yang berlawanan.

Namun, ada kasus di mana kromosom tidak terpisah dan semua kromosom tertarik hanya pada satu kutub sel. Gamet yang terbentuk sebagai hasilnya mengalami peningkatan atau penurunan jumlah kromosom. Peristiwa ini dapat terjadi pada meiosis I dan meiosis II.

Di bawah ini adalah contoh jumlah kromosom abnormal akibat peristiwa segregasi yang gagal.

a. Aneuploidi

Aneuploidi adalah perubahan jumlah kromosom yang hanya terjadi pada pasangan kromosom tertentu.

Halaman
12

Berita Terkini