TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Puluhan warga Tandem Hilir tepatnya Dusun IX Pasar II Nenek Miring, protes lantaran tanah masyarakat yang terkena imbas pembangunan Jalan Tol Binjai-Stabat belum mendapat ganti rugi.
Protesnya warga dikarenakan proses sengketa tanah atau pelepasan tanah warga belum dibayar namun sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Ketua Kelompok Tani Rapat Ladang, Ferdiono mengatakan, ia mewakili 67 warga yang terkena pembebasan lahan naum belum dibayar.
"Kami adalah pemilik tanah yang ada di Desa Tandem Hilir, tepatnya berada di Dusun IX Pasar II, Nenek Miring. Saya mewakili 67 orang warga yang terkena pembebebasan lahan tanah jalan tol. Jadi kami saat ini sedang menunggu pembayaran yang akan dibayarkan pemerintah," ujarnya, Minggu, (19/3/2023).
Masih dikatakan Ferdiono, sampai saat ini warga masih menunggu pemerintah untuk segera membayarkan tanah milik warga.
"Tuntutan kita agar pembayaran jalan tol ini, ganti untungnya segera dibayarkan kepada masyarakat yang berhak. Terlebih lagi Presiden Joko Widodo telah membayar ganti untungnya, tapi sampai hari ini kami selaku masyarakat yang terkena lintasan tol tersebut belum menerima uangnya,"jelasnya didampingi kuasa hukumnya, Luqman Sulaiman.
D ilokasi yang sama, Kuasa Hukum warga, Luqman Sulaiman menegaskan, bahwa ada 67 orang warga yang terkena imbas pembangunan Jalan Tol Binjai-Stabat.
"Kami kuasa hukum Kelompok Tani Rapat Ladang ini jelas memiliki alas hak yang lengkap. Mereka saat ini terdampak pembebasan lahan untuk jalan tol Binjai Stabat, sampai saat ini warga mempertanyakan apakah sudah atau belum dibayar," katanya.
Ia juga menyesalkan mengapa pemerintah meresmikan Jalan Tol Binjai-Stabar tersebut tanpa membayar ganti rugi kepada masyarakat.
"Padahal jalan tol itu telah terealisasi. Sampai saat ini warga masih terus bertanya-tanya saja," ketusnya mengakhiri.
Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, PPK PUPR (Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol Binjai-Stabat), Alboin Simanjorang membenarkan bahwa pihaknya belum ada melakukan pembayaran terhadap tanah masyarakat yang terkena lintasan Jalan Tol Binjai-Stabat.
"Tanahnya belum dibayarkan, untuk tegakannya (tanaman) sudah dibayarkan," ujarnya singkat.
(*/tribun-medan.com)