Menurut Yudo, selama ini TNI menerapkan soft approach atau pendekatan lunak dalam menghadapi KKB dan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens.
Soft approach dilakukan dengan cara komunikasi sosial dengan warga dan operasi teritorial. Akan tetapi, serangan KKB terhadap satuan tugas dari Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna membuat pendekatan itu diubah.
Pendekatan itu dinilai tidak efektif dalam menanggulangi eskalasi yang terjadi di sejumlah tempat di Papua.
Yudo mengatakan, peristiwa serangan KKB terhadap Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna di Distrik Mugi-Mam, Nduga, Papua pada 15 April 2023 menjadi alasan peningkatan status ini.
“Harapan kami seperti itu, tapi ternyata belum sampai ke sana sudah dihadang dan ditembaki seperti itu,” kata Yudo.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini sebagian telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Yanto Eluay Geram, TPNPB-OPM Sering Lakukan Kekerasan di Papua