Adapun empat kategori bahan peledak yang disampaikan AKBP Fernando yakni, power atau sumber utaka, Inisiator atau pencetus, eksplosif atau bahan peledak dan terakhir, suits atau saklar.
"Itu yang disampaikan, bahwa yang dilihat dari TKP awal dan keempat unsur itu tidak ada. Tidak dilihat, tetapi kita tidak bisa memastikan apakah itu bahan peledak atau tidak, sebelum diuji atau dilihat oleh laboratorium forensik," ungkapnya lagi.
Diterangkan AKBP Fernando kembali, pihaknya masih menunggu hasil dari laboratorium apakah benda tersebut bahan peledak atau bukan. Yang pasti pihaknya sudah meminta keterangan dari pemilik ruko.
"Kita susah minta keterangan dari pemilik ruko Ibu Ribka, kalau rukonya selama ini sudah tutup. Kita tanya apakah ada permasalahan dengan orang lain atau sebagainya, beliau katakan tidak ada," ujar AKBP Fernando.
"Begitu juga dengan pedagang kaki lima yang ada di depan ruko ibu Ribka. Menyampaikan tidak ada," ucapnya lagi.
Sebagaimana diketahui, Jalan Patuan Anggi adalah salah satu pusat aktivitas masyarakat.
Baca juga: VIRAL Nyalakan Bom Asap di Kawah Ijen, Sejumlah Wisatawan Asing Ini Diblacklist
Dan dari saksi-saksi yang ada, akan digali keterangannya sedalam mungkin untuk memastikan peristiwa yang terjadi iti seperti apa.
"Saat ini kita pastikan ada sesuatu benda jatuh dari langit dan ke lantai kemudian menimbulkan percikan api. Tidak ada suara ledakan hanya menimbulkan percikan api, apakah itu peledak atau bukan masih menunggu laboratorium forensik," pungkasnya.
(alj/tribun-medan.com)