Berita Viral

Pilu Mahasiswa IBI Tetap Hadiri Wisuda kendati Ayah Meninggal Dunia di Hari yang Sama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Kisah Pilu Wisudawan IBI-K57, Tetap Hadir Meski Sang Ayah Meninggal Dunia Tepat di Hari Wisuda

TRIBUN-MEDAN.COM - Viral kisah pilu seorang wisudawan Institut Bisnis & Informatika (IBI) Kosgoro 1957, Jakarta yang tetap hadiri acara wisuda meski sang ayah meninggal dunia di hari yang sama.

Diketahui, sang ayah meninggal dunia beberapa jam sebelum acara wisuda berlangsung.

Alhasil, wisudawan yang diketahui bernama Rojali itu akhirnya terlambat menghadiri acara wisuda.

Kisah pilu wisudawan yang tetap hadir di acara wisudanya itu diunggah oleh akun Tiktok @vinarefty, Sabtu (3/6/2023).

"Gabisa banyangin gimana jadi dia, di hari bahagia bertepatan dengan meninggalnya ayah tercintanya," isi narasi dalam video itu.

Wisudawan Institut Bisnis & Informatika (IBI) Kosgoro 1957, Jakarta tetap hadiri acara wisuda meski sang ayah meninggal dunia di hari yang sama. Video itu viral setelah diunggah oleh akun TikTok @vinarefty, Sabtu (3/6/2023). (Tiktok.com/@vinarefty.)

Dalam video tersebut, tampak acara wisuda pada hari itu hendak ditutup. Namun pembawa acara tiba-tiba mengatakan bahwa ada mahasiswa dari Jurusan Ilmu Komunikasi yang terlamat lantaran sang ayah meninggal dunia sebelum acara berlangsung.

"Pak ketua mohon izin, kami mendapat informasi dari salah satu wisudawan program studi Ilmu Komunikasi yang telat datang ke acara wisuda ini karena pagi tadi yang bersangkutan baru kehilangan orangtuanya, ayahanda tercintanya telah berpulang ke Rahmatullah pagi ini," ucap pembawa acara.

Menjelang ditutupnya proses wisuda, Rojali akhirnya datang dan dinobatkan menjadi sarjana sebagai bentuk penghormatan terakhirnya pada Almarhum ayahnya.

"Jadi sebelum ditutup sidangnya diizinkan yang bersangkutan dilantik oleh pak rektor, sebagai bentuk pengabdian terakhirnya pada orangtua," jelas pembawa acara.

Rojali kemudian diinstruksikan untuk maju ke depan dan mengikuti prosesi wisuda.

Dengan tegar, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi itu tampak maju dan berjabat tangan dengan para Dosen dan Rektor yang melantiknya.

Sikap Rojali yang mencoba untuk tetap kuat meskipun kehilangan orangtuanya menyebabkan suasana haru selama proses wisuda.

Selain memberikan selamat atas kelulusannya, seluruh pihak kampus juga menyampaikan rasa dukacita mereka atas kepergian ayah Rojali yang terjadi tepat di hari wisudanya.

Bahkan menurut pengunggah, pada saat itu Rojali tak memberitahu kabar duka itu ke teman-temannya lantaran tak ingin melihat temannya sedih di hari bahagia mereka.

Hal itu sempat membuat para sahabat bingung lantaran belum juga muncul padahal proses wisuda sudah hampir berakhir.

Halaman
12

Berita Terkini