Hari Doa Nasional

Hari Doa Nasional 2023 Akan Digelar di Kota Medan, Berdoa tak Ada Perpecahan di Pilpres

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Sumatera Utara khususnya Kota Medan menjadi tuan Rumah Hari Doa Nasional yang nantinya diselenggarakan pada tanggal 4-5 Juli 2023, bertema 'Berdoalah Demi Kesejahteraan Bangsa' (Yeremia 29:7).

Hal itu disampaikan panitia saat Konfrensi Perss di ruang Tebu 3 GBI Rumah Persembahan jalan Jamin Ginting Simpang Selayang, Senin (19/6/2023).

Konfrensi Pers ini dihadiri oleh Ketua Umum Panitia Hari Doa Nasional Devi Luhut Panjaitan Br Simatupang, Ketua Pelaksana Pdt. R. Bambang Jonan, Dewan Penasehat Dr. RE Nainggolan, MM, serta Ketua Yayasan Sumatera Berdoa Pdt. Dr Robert Benedictus MA dan Panitia Jadi Pane, SPd, MM, dan panitia lainnya..

Ketua Pelaksana Pdt. R. Bambang Jonan menjelaskan bahwa acara Hari Doa Nasional tahun 2023 dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara sesuai kesepakatan pada pelaksanaan Hari Doa Nasional tahun 2022 di Papua.

"Tema Hari Doa Nasional tahun 2023 ini diambil dari Kitab Yeremia 29:7 yang isinya Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu, yang akan dilaksanakan tanggal 4-5 Juli nanti. Nah Subtemanya adalah Ditengah keberagaman bersatu dalam doa dan kalian untuk menciptakan kesejahteraan, toleransi, dan kebersamaan," ungkap Pdt. R. Bambang Jonan dihadapan media.

Dirinya juga menambahkan, dalam Kitab Roma pasal 15:5 ditulis bahwa Kerukunan adalah karunia Tuhan dan itu adalah anugerah yang diberikan kepada kita.

"Saya tambahkan, dalam kitab Roma pasal 15:5 dikatakan bahwa Kerukunan adalah karunia Tuhan dan itu adalah anugerah yang diberikan kepada kita, jadi dalam doa nanti, pemilihan Pilpres nanti agar tidak terjadi perpecahan didalam bangsa kita," ujar Pdt. R. Bambang Jonan.

Sementara itu Ketua Umum Devi Luhut Panjaitan Br Simatupang berharap dalam acara Doa nanti tidak ada unsur Politik, dan murni berdoa dari hati nurani.

Namun kegiatan Hari Doa Nasional ini bertujuan untuk mendoakan bangsa ini, agar tetap bersatu dan menjadikan perbedaan yang ada sebagai pemersatu bangsa.

"Saya berharap Hari Berdoa nanti itu murni tidak ada unsur Politik, tapi kita berdoa untuk keamanan tahun polotik. Yang pasti semua orang berdoa memakai hati nurani, untuk Bangsa dan Negara, agar tidak terjadi perpecahan nantinya," ujar Devi Luhut Panjaitan Br Simatupang ini di ruang gedung GBI Rumah Persembahan.

Ketua Umum juga berharap agar diberikan pemimpin yang baik seperti Presiden Jokowi, sebab dalam masa Pak Jokowi menjabat selama 9 tahun dan nanti 10 tahun semua berjalan dengan baik.

"Dalam acara Doa nanti, saya berharap agar diberikan pemimpin yang baik seperti bapak Presiden Joko Widodo ini, karena semasa beliau menjabat selama 9 tahun dan nanti 10 tahun, semua enaklah, jadi saya berharap nanti pergantian pemimpin seperti beliau juga," tutupnya.

Untuk diketahui, acara Hari Doa Nasional akan diadakan pada tanggal 4 sampai tanggal 5 Juli di GBI Rumah Persembahan di jalan Jamin Ginting Simpang Selayang. Acara akan dibuka secara resmi dari sinode HKBP, Ibadah puncak dilaksanakan PGPI di GPDI Maranatha, Jalan S Parman dan kemudian penutupan oleh HKBP.

"Kita minta HKBP yang membuka dan menutup acara ini, karena mewakili presentasi denominasi sinode tertua di Sumatera Utara. Ada sekitar 320 pimpinan sinode yang akan terlibat dalam kegiatan ini, dan dari Papua sudah konfirmasi akan hadir," ujar Pdt R. Bambang Jonan.

Sementara itu, mewakili Dewan Penasehat Dr. RE Nainggolan MM mengatakan bahwa suatu kesempatan yang baik ketika Sumut khususnya Kota Medan bisa sebagai tuan rumah pelaksanaan hari Doa Nasional tahun 2023.

Halaman
12

Berita Terkini