"Awalnya tadi pagi kan di bawa berobat ke yang bisa mengobati gigit Anjing. Lalu kata ayahnya, 'Bere, minta tolong dulu antarkan anak ku dulu ke rumah sakit.
Lalu saya tanya, kenapa tulang? Lalu di jawabnya kejang-kejang adikmu ini," cerita Naek saat di wawancara Tribun Medan di rumah duka.
"Lalu dibawalah ke salah satu bidan, namun ditolak karena tidak bisa disembuhkan," tuturnya.
Setelah ditolak bidan, pihak keluarga kemudian membawa bocah yang berusia 10 tahun itu ke RSUD Sidikalang dan langsung dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Medan.
"Setelah itu dirujuk lah ke rumah sakit yang ada di Kota Medan, ntah itu Adam Malik atau Pringadi dengan menggunakan ambulan," jelasnya.
Namun diperjalanan, nyawa bocah 10 tahun tersebut tidak dapat diselamatkan dan menghembuskan nafas terakhir saat berada di kawasan Pancur Batu.
"Gak sampai ke Pringadi atau Kota Medan, sampai di Pancur Batu sudah kejang - kejang di dalam mobil. Lalu berhenti di Puskesmas Pancur Batu, disitu sudah lewat (meninggal),"ungkapnya.
Saat ini jasad bocah yang akrab di sapa Yuli itu sudah tiba di rumah duka. Tampak keluarga dan para tetangga mulai berdatangan untuk mengucapkan duka cita yang mendalam.
Sementara itu, ibu sang bocah tampak histeris menangisi kepergian sang anaknya.
Tangis ibu bocah perempuan yang meninggal akibat digigit anjing pecah ketika melihat jasad anaknnya.
Ibu korban tak henti-hentinya menangisi kepergian anak bungsunya tersebut.
"Boruku ini baik kali samaku. Sayang kali boruku ini samaku," ucap sang ibu yang sedang duduk di samping jasad anaknya tersebut.
Terlihat juga para tetangga untuk mengingatkan sang ibu untuk makan, karena dari tadi belum makan.
"Enggak makan aku, karena enggak bisa makan lagi boru ku," katanya sembari menangis.
"Besok malam enggak ku lihatlah lagi. Besok malam enggak adalah lagi menanyakan aku apakah sudah makan atau tidak. Ternyata kau sudah pergi untuk selamanya Boruku, " ucap sang ibu sambil menangis