Berita Viral

Buka Suara Soal Tebusan Rp 5 M untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Mahfud : Saya Bilang Tidak, Gitu Aja!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) Papua pimpinan Egianus Kogoya memastikan menyandera Pilot Susi Air, Phillip Marthens. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Soal uang tebusan Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, Menko Polhukam buka suara.

Mahfud MD akhirnya angkat bicara soal tebusan uang Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.

Mahfud mengaku tidak mengetahui soal permintaan uang tebusan Rp 5 miliar yang diminta KKB tersebut.

 “Tidak tahu saya, karena saya tidak ikut menerangkan itu,” kata Mahfud di Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Hanya saja, Mahfud mengatakan jika KKB mengajukan tebusan itu kepada dirinya, ia tegas tidak akan memenuhi permintaan semacam itu.

“Kalau kepada saya tidak minta. Kalau minta ke saya, saya bilang tidak. Gitu saja. Saya tidak minta,” ucap Mahfud.

Baca juga: Pilot Susi Air Masih Disandera, Pj Gubernur Papua Minta Bantuan, Egianus : Mau Merdeka, Bukan Uang!

Di sisi lain, Kepolisian Daerah (Polda) Papua sempat mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan uang Rp 5 miliar untuk membebaskan Philips yang kini disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Namun, KKB kemudian membantah meminta tebusan tersebut.

 Terbaru, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri juga telah meluruskan itu dan mengatakan KKB tidak pernah meminta uang tebusan.

Pemimpin Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) wilayah Nduga, Egianus Kogoya, membantah telah meminta uang tebusan sebesar Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Marthens.

Padahal sebelumnya, pihak Egianus Kogoya telah membebaskan Pilot Susi Air tesebut.

ANCAMAN KKB TERBARU - Kondisi Pilot Susi Air Capten Philips Max Marten (Tengah) kembali diancam akan ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya (insert foto) dan KKB kembali melakukan teror dengan menembaki personel TNI di area Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan (kanan). (Tribun-Papua.com/Istimewa) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Namun, lantaran adanya muncul informasi yang keliru, membuat pihak Egianus Kogoya tetap menyandera Pilot Susi Air Philips Mark Marthens.

Pernyataan itu dilontarkan Egianus Kogoya dalam video berdurasi sekitar 2 menit.

Dalam video itu, Egianus Kogoya juga menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin kemerdekaan Papua sebagai syarat pembebasan Pilot Susi Air tersebut.

"Saya tangkap pilot itu hanya mau merdeka. Saya tidak pernah minta uang tebusan seperti berita yang beredar," kata Egianus Kogoya dalam video yang diterima TribunPapua.com dari Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

"Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akan menyerahkan pilot. Jadi soal permintaan Rp 5 miliar dari Kodap III itu omong kosong," imbuhnya.

Sebby Sambom menambahkan, sebelumnya pihaknya telah siap membebaskan Pilot Susi Air,

namun munculnya informasi yang keliru membuat mereka akan tetap menyandera Philips Mark Marthens.

Padahal sebelumnya diketahui, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air Philips Mark Methrtens meminta uang tebusan Rp 5 miliar.

Baca juga: Beredar Video Egianus Kogoya Soal Pembebasan Pilot Susi Air: Tebusan Rp5 Miliar Omong Kosong

Baca juga: Egianus Kogoya Bantah Minta Uang Tebusan Rp 5 Miliar untuk Pembebasan Pilot Susi Air: Omong Kosong

Sementara itu sebelumnya, permintaan tebusan dari KKB pimpinan Egiagus Kogoya itu dilontarkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Menurut dia, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi lewat proses negosiasi.

Benny menuturkan, pemerintah daerah sedang menyiapkan uang yang diminta Kogoya.

"Sebetulnya terkait hal itu Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya,”

“Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis," kata Benny, seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/6/2023).

"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB Egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," ujar dia.

Namun tak ada penjelasan terkait pemda yang dimaksud.

Baca juga: Ini Alasan Egianus Kogoya Masih Sandera Pilot Susi Air, Geram Dibilang Minta Uang Tebusan Rp 5 M

Baca juga: PILOT Susi Air Disandera KKB Terancam Dibunuh, Kapolda Papua: Semoga Egianus Kogoya Punya Hati Baik

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menilai tidak ada yang salah dari langkah pemerintah menyanggupi uang tebusan Rp 5 miliar untuk membebaskan Philips.

Yudo berpendapat, pemenuhan uang tebusan itu merupakan upaya kemanusiaan demi keselamatan nyawa pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu maupun masyarakat di sekitar.

"Yang jelas itu tadi untuk damai dan kemanusiaan, apalagi menyangkut nyawa manusia, baik pilot maupun masyarakat setempat, artinya tidak ada apapun yang seharga itu," kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Di sisi lain, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan bahwa KKB pimpinan Egianus Kogoya tidak meminta tebusan uang.

"Saya sudah sampaikan bahwa Egianus dan kelompoknya tidak pernah meminta uang itu," ujar Fakhiri di Jayapura, Senin (10/7/2023).

Menurut Fakhiri, dirinya pernah mengarahkan Pj Bupati Nduga saat itu, untuk menyiapkan sejumlah uang sekalipun proses negosiasi membuahkan hasil.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: Tangis Istri Terbit Rencana Perangin-Angin Pecah di Persidangan Suami: Saya Sangat Kangen Bapak

Baca juga: Ini Permintaan KKB Pimpinan Egianus, Kalau Tidak Dipenuhi, Pilot Susi Air Ditembak Mati Hari Ini

Berita Terkini