Ini Alasan Egianus Kogoya Masih Sandera Pilot Susi Air, Geram Dibilang Minta Uang Tebusan Rp 5 M

Egianus Kogoya membantah telah meminta uang tebusan sebesar Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Marthens. Padahal sebelumnya,

Tribun-Papua.com/Istimewa
ANCAM TEMBAK MATI PILOT SUSI AIR - Kondisi Pilot Susi Air Kapten Philips Max Marten (Tengah) kembali diancam akan ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegununungan. (Tribun-Papua.com/Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Ini alasan Pemimpin Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) wilayah Nduga, Egianus Kogoya masih menyandera Pilot Susi Air.

Adapun Egianus Kogoya membantah telah meminta uang tebusan Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Marthens.

Padahal sebelumnya, pihak Egianus Kogoya telah membebaskan Pilot Susi Air tesebut.

Namun, lantaran adanya muncul informasi yang keliru, membuat pihak Egianus Kogoya tetap menyandera Pilot Susi Air Philips Mark Marthens.

Pernyataan itu dilontarkan Egianus Kogoya dalam video berdurasi sekitar 2 menit.

Dalam video itu, Egianus Kogoya juga menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin kemerdekaan Papua sebagai syarat pembebasan Pilot Susi Air tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi Langsung Pimpin Rapat Terbatas di Papua, Sudah 5 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB

"Saya tangkap pilot itu hanya mau merdeka. Saya tidak pernah minta uang tebusan seperti berita yang beredar," kata Egianus Kogoya dalam video yang diterima TribunPapua.com dari Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

"Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akan menyerahkan pilot. Jadi soal permintaan Rp 5 miliar dari Kodap III itu omong kosong," imbuhnya.

Sebby Sambom menambahkan, sebelumnya pihaknya telah siap membebaskan Pilot Susi Air,

namun munculnya informasi yang keliru membuat mereka akan tetap menyandera Philips Mark Marthens.

Pimpinan KKB Egianus Kogoya memberikan batasan waktu negosiasi terhadap pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens hingga 1 Juli 2023 hari ini. Kapolda Papua mengatakan, akan memenuhi permintaan uang dari KKB Pimpinan Egianus Kogoya. kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, permintaan uang akan dipenuhi asal bukan minta merdeka dan senjata. (tribun medan)
Pimpinan KKB Egianus Kogoya memberikan batasan waktu negosiasi terhadap pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens hingga 1 Juli 2023 hari ini. Kapolda Papua mengatakan, akan memenuhi permintaan uang dari KKB Pimpinan Egianus Kogoya. kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, permintaan uang akan dipenuhi asal bukan minta merdeka dan senjata. (tribun medan) (KOLASE TRIBUN MEDAN)

Adapun sebelumnya diberitakan, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air Philips Mark Methrtens meminta uang tebusan Rp 5 miliar.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun menyerahkan proses negosiasi pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens kepada Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan Bupati Nduga Edison tengah berada di Wamena untuk menyiapkan pesawat dalam rangka upaya pembebasan Methrtens.

"Untuk pilot, kita sudah percayakan kepada Pj Bupati Nduga untuk melaksanakan negosiasi, dan saat ini Pak Bupati dimonitor sedang berada di Wamena untuk menyiapkan pesawat," kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Negosiasi Berakhir, Begini Nasib Philips Mark Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Baca juga: Bagaimana Nasib Pilot Susi Air Saat Ini? Mahfud MD Tanggapi Permintaan KKB Uang Tebusan Rp 5 Miliar

Yudo menyebutkan bahwa mendapatkan pesawat bukanlah hal mudah karena mereka takut untuk mendekati lokasi yang sudah disepakati oleh pihak pemerintah dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera Methrtens.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved