3 Kecelakaan Kereta Api Terjadi Dalam Sehari, Begini Kronologi dan Penyebabnya hingga Makan Korban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam sehari, tiga kecelakaan kereta api terjadi di tiga wilayah antara lain Semarang, Lampung dan Kisaran (Sumut) pada Selasa (18/7/2023).

TRIBUN-MEDAN.COM – Dalam sehari, tiga kecelakaan kereta api terjadi di tiga wilayah antara lain Semarang, Lampung dan Kisaran (Sumut).

Penyebab dan kronologi tiga kecelakaan kereta api ini pun berbeda-beda.

Mulai dari kecelakaan kereta api di Semarang menunjukkan mobil truk kontainer yang tengah mogok tepat di perlintasan rel Jalan Madukoro, Selasa (18/7/2023).

Dalam video singkat berdurasi lima detik itu terlihat kereta api tengah berhenti disamping truk kontainer.

Truk tronton itu mogok sekitar pukul 19.50 WIB sebelum palang tertutup.

Sopir dan kernet yang menyadari bahaya mengintai, segera turun dari truk.

Tak berselang lama, Kereta Api Brantas Jakarta-Blitar menerjang truk yang melintang di perlintasan.

Bahkan, terjadi ledakan hebat setelah truk terseret beberapa meter.

Baca juga: KORBAN Tewas Kecelakaan Kereta Api, Dokter Osinta Dikenal Sebagai Pengabdi yang Baik

Baca juga: Seorang Dokter Tewas Setelah Mobil yang Dikendarainya Terpental Ditabrak Kereta Api di Asahan


Sementara kecelakaan maut kedua terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang Jalan Marah Rusli, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Selasa(18/7/2023).

Nissan Juke berpenumpang dua orang, dihantam keras oleh kereta api Sri Bilah, jurusan Rantau Perapat menuju Medan terseret hingga 15 meter dari lokasi kecelakaan.

Dari kejadian tersebut, satu orang mengalami meninggal dunia di tempat.

Akibat terhimpit body mobil yang mengakibatkan pecah pada bagian kepala.

Sedangkan satu orang lainnya berhasil diselamatkan oleh warga dari dalam kabin mobil dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tabrakan kereta api vs truk kontainer menimbulkan suara dan ledakan dahsyat. Kecelakaan itu terjadi di Jalan Madukoro Raya (HO)


Dan kecelakaan kereta api ketiga terjadi antara kereta api dengan truk bermuatan tebu terjadi di Kabupaten Lampung Utara, Lampung, Selasa (18/7).

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

"Tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut," ujar Pelaksana Harian Manager Humas Divre IV Tanjungkarang, M Reza Fahlepi.

Baca juga: TERKAIT Kecelakaan Kereta Api Maut yang Menewaskan Satu Orang Dokter, Ini Penjelasan PT KAI

Baca juga: Detik-detik Asisten Masinis Selamatkan Diri dari Kobaran Api Membara, Kereta Api Vs Truk!

Ia juga mengatakan bahwa atas kejadian tersebut KAI Divre IV Tanjungkarang juga menindaklanjuti kejadian tersebut dengan melakukan evakuasi terhadap para penumpang yang terganggu perjalanannya agar tetap sampai tujuan.

"Kami mengevakuasi penumpang dengan bus hingga ke tempat tujuan," ujarnya.

Sementara penumpang KA Kuala Stabas relasi Tanjungkarang - Baturaja (S8) sebanyak 365 penumpang diakomodir menggunakan bus dari Blambangan Pagar ke Kotabumi (KA S8 menggunakan rangkaian S7 balik ke Baturaja).

Warga mengevakuasi korban yang terjepit didalam minibus Nisan Juke Silver ringsek dihantam kereta api diperlintasan kereta tanpa plang di Jalan Marah Rusli, Kelurahan Selawan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. (Alif Alqadri Harahap / Tribun-Medan.com) (HO)

 

Lantas, apa penyebab mogoknya kendaraan di rel kereta api ?

Dari hal ini dapat disimpulkan kecelakaan antara kendaraan truk dan kereta api yang mayoritas beberapa kali

terjadi bermula karena kendaraan mogok di rel kereta api.

Disampaikan Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady, ada banyak faktor yang menyebabkan kendaraan mogok di rel kereta api.

"Bisa banyak faktor. Yang paling sering itu lebih ke panik biasanya," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (19/7/2023).

Menurut Jayan, penyebab utama kendaraan, baik truk maupun mobil mogok saat melintas rel kereta api adalah karena sopir kurang piawai.

"Kalo saya (penyebabnya) lebih ke masalah skill. Mestinya kalau lewat rel menggunakan gir rendah, misal 1 (case mobil manual)," terang dia.

Jayan menuturkan, mesin kendaraan akan mati apabila pengemudi menggunakan gir 3 atau 4 saat melintasi rel kereta.

"Kalau mobil sudah mati, proses selanjutnya adalah panik. Ini yang jadi masalah," kata Jayan.

Baca juga: KOMPLOTAN Maling Motor Bersenpi Diamankan Warga, Berawal dari Kecurigaan Petugas Keamanan

Baca juga: KORBAN Tewas Kecelakaan Kereta Api, Dokter Osinta Dikenal Sebagai Pengabdi yang Baik

Adapun berikut beberapa faktor yang menyebabkan mesin mati saat di rel kereta api yakni adanya problem pada mesin secara mekanikal.

Mesin tidak menyala lantaran pengemudinya panik ketika akan menyalakan kembali mesin.

Serta kendaraan terjebak di tengah-tengah rel sehingga tak bisa melewati rel.

Untuk menghindari mesin kendaraan mati saat melitas rel, Jayan membagikan beberapa tips, di antaranya:

Gunakan gigi rendah 1 atau 2 bila menggunakan mobil manual.

Sebelum melintas, pastikan di seberang rel sudah muat untuk satu mobil.

Hal ini untuk menghindari mobil berhenti lama di atas rel supaya pengemudi tidak panik.

Sementara itu, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengimbau agar pengemudi kendaraan selalu mematuhi rambu-rambu saat melintasi rel.

"Kami ingatkan kembali bahwa tata cara melintas di perlintasan sebidang adalah berhenti di rambu tanda "STOP", tengok kiri-kanan. Apabila telah yakin "AMAN", baru bisa melintas," terang Joni.

Joni menambahkan, palang pintu, sirene, dan penjaga perlintasan adalah alat bantu keamanan semata.

"Alat utama keselamatannya ada di rambu-rambu lalu lintas bertanda "STOP" tersebut," pungkasnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: Detik-detik Asisten Masinis Selamatkan Diri dari Kobaran Api Membara, Kereta Api Vs Truk!

Baca juga: Nyawa Dokter Osinta Silaen Melayang, Ini Respons PT KAI soal Perlintasan Kereta Api tanpa Palang

 

Berita Terkini