"Nah, keluarga pengusaha itu memberikan kepada tetangga dan orang terdekatnya untuk mencicipi dan rupanya mereka suka dan mulai memesan lebih banyak. Awalnya saya bingung untuk mengirimnya karena harga ongkos kirimnya lebih mahal dari harga kripik, tetapi saya bilang ke pengusaha itu untuk membayar ongkosnya saja dan keripiknya gratis," Jelasnya.
Mulai dari pengiriman tersebut permintaan akan keripik singkong milik Muhdi di Korea Selatan semakin banyak hingga akhirnya mengirim untuk satu kontainer.
"Jadi pertama kita ekspor ke Korea Selatan di tahun 2015 tetapi melalui perusahaan orang lain, kemudian pada tahun 2020 baru kita ekspor sendiri ke Korea selatan," Tuturnya.
Sedangkan untuk pengiriman ke Malaysia, Muhdi memulainya pada tahun 2019 yang dipasarkan di minimarket dan supermarket Malaysia.
"Kalau ekspor ke Malaysia itu di tahun 2019, sebenarnya kita masuk ke minimarket dan supermarket yang ada di sana," Katanya.
Saat ini, Muhdi telah mengekspor keripik singkong miliknya kurang lebih mencapai 48 ton dalam sebulan untuk ke dua negara yaitu Malaysia dan Korea Selatan.
"Sesuai dengan kontrak yang per dua tahun, pengirimannya sebulan 3 atau 4 kali tergantung jadwalnya, dengan sekali pengiriman 6 ton atau satu kontainer yang berisi 2.556 kotak untuk satu negara," Ungkapnya.
Dengan omzet yang bermodal awal Rp 500 ribu kini Muhdi telah meraup keuntungan hingga mencapai Rp 750 juta per bulan dengan jumlah karyawan yang sudah mencapai 70 orang.
"Dalam sehari bisa memproduksi 5 ton keripik singkong dengan jumlah karyawan ada 70 orang, untuk petani singkong kita sudah bermitra sekitar 8 supplier berkelanjutan, kita juga ada lahan sendiri yang memenuhi sekitar 20 persen, jadi kurang lebih omzet kita dalam sebulan sudah mencapai Rp 750 juta," Ucapnya
Kedepannya, Muhdi berencana akan membuka cabang di daerah Batu Bara agar tidak jauh dari Pelabuhan Internasional.
Kunci Sukses Muhdi
Untuk menjadi seorang pengusaha sukses, tentu memiliki trik dan kunci untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Muhdi, seorang pengusaha keripik singkong yang sukses memasarkan produknya hingga ke mancanegara itu mengaku bahwa sebelumnya tidak memiliki pengalaman dan tidak memiliki ilmu untuk menjadi seorang enterpreneur ataupun mengelola singkong.
Muhdi yang merupakan seorang lulusan Sarjana Agama itu beralih menjadi seorang pengusaha karena melihat peluang yang besar terhadap pengelolaan singkong.
Diceritakan Muhdi, terdapat tiga kunci sukses yang dari tahun 1998 hingga saat ini masih dipegang teguh olehnya yakni 3 M (Murah, Mudah dan Mutu)