Pembunuhan Sadis

FAKTA Pembunuhan Sadis Lestari Sihombing, Korban Diseret, Dihantam Kayu dan Dirudapaksa Kakak Kelas

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto APS, pembunuh Lestari Sihombing yang sudah diamankan aparat kepolisian

TRIBUN-MEDAN.COM,- APS, remaja berusia 14 tahun yang menjadi tersangka utama pembunuhan sadis terhadap Lestari Sihombing kini sudah diamankan petugas Polsek Pinggir, Polres Bengkalis.

Setelah ditangkap, beragam fakta pun terungkap dari mulut APS.

Saat diinterogasi polisi, APS mengakui semua perbuatannya.

Ia mengatakan, dirinya nekat membunuh korban karena tak tahan melihat kemolekan tubuh korban.

Pada Sabtu (2/9/2023), korban yang pulang sekolah sendirian sudah diintai oleh pelaku.

Baca juga: Siswi SMP Lestari Sihombing Ditemukan Tewas Mengenaskan di Semak-semak,Ternyata Dibunuh Kakak Kelas

Begitu melihat situasi sepi, pelaku yang patut diduga sudah merencanakan aksinya kemudian menarik Lestari Sihombing ke sempak-semak di jalan lintas Duri, dekat pintu tol Balai Raja, Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Di sana, pelaku hendak merudapaksa korban.

Namun, karena korban melawan, pelaku kemudian mengambil kayu dan menghantamkannya ke arah kepala korban hingga mengucurkan darah.

Dalam keadaan kritis, korban yang tak berdaya kemudian dirudapaksa pelaku.

"Motif pembunuhan diduga karena rasa suka dari pelaku, namun ditolak korban. Korban juga diduga dicabuli oleh pelaku," kata Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro, dikutip Tribun-medan.com dari siaran live Tribunpekanbaru.com, Senin (4/9/2023).

Baca juga: SOSOK Pembunuh Lestari Sihombing, Usianya Masih 14 Tahun dan Duduk di Bangku SMP

Bimo mengatakan, dari rekaman CCTV yang mereka peroleh, pelaku diduga sudah mengintai korban.

"Dari keterangan tersangka, dia melakukan perbuatan tersebut karena nafsu terhadap korban saat melihat korban pulang sekolah. Jadi, mengaku spontan melakukan tindakan tersebut," kata Bimo.

Ia mengatakan, setelah melumpuhkan korban dengan cara mencekik dan memukul bagian kepalanya, pelaku lantas merudapaksa korban dalam keadaan bersimbah darah. 

"Setelah itu, pelaku langsung pulang mencuci baju dan celana pelaku yang terkena darah dari korban," kata Bimo.

Atas perbuatan kejinya ini, APS yang menjadi tersangka utama terancam Pasal 76 c Jo pasal 80 ayat 3 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak jo UU Nomor 11 tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Kakak Kelas Korban

APS (14), tersangka utama pembunuhan sadis terhadap Lestari Sihombing adalah kakak kelas korban di SMP negeri 2 Pinggir. 

Pelaku duduk di bangku kelas XI. 

Baca juga: Siswi SMP Lestari Sihombing Ditemukan Tewas Mengenaskan di Semak-semak Ternyata Dibunuh Kakak Kelas

Motif pembunuhan Lestari Sihombing. (FB)

Untuk sementara, motif pembunuhan sadis ini diduga murni karena kasus rudapaksa.

Pelaku disinyalir merudapaksa korban, lalu menghantam kepala korban menggunakan kayu.

Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro mengatakan pihaknya sudah mengamankan tersangka utama.

Dugaan sementara, korban dihabisi dengan cara dipukul bagian leher dan kepalanya.

Fakta ini dipekuat dengan kondisi jenazah korban.

Dimana saat ditemukan, bagian kepala korban bersimbah darah diduga dihantami benda tumpul.

Baca juga: Pemakaman Siswi SMP Lestari Sihombing Dipadati Warga, Kapolres Ungkap Motif Pembunuhan

Kronologis Pembunuhan

Informasi dihimpun Tribun-medan.com yang dikutip dari TribunPekanbaru.com, bahwa kasus pembunuhan Lestari Sihombing terungkap setelah pihak keluarga merasa kehilangan korban.

Pada Sabtu (2/9/2023) kemarin, korban yang pamit ke sekolah tak kunjung pulang ke rumahnya.

Hingga pukul 21.30 WIB, korban tak ada memberi kabar, hingga ibunya Nurmaya Situmeang merasa was-was.

Karena memiliki firasat buruk terhadap putri kesayangannya, Nurmaya sempat menghubungi orangtua teman korban bernama Gultom.

Baca juga: Siswi SMP Lestari Sihombing Ditemukan Tewas Mengenaskan di Semak-semak, Masih Berdinas Olahraga

Saat itu, anak dari Gultom mengaku sempat melihat Lestari Sihombing belajar di sekolah.

"Pengakuan anak Gultom bahwa Lestari saat sekolah masih terlihat," terang Kapolres Bengkalis.

Mendengar keterangan tersebut, Nurmaya makin gundah.

Ia kemudian mengadu pada warga, dan masyarakat sepakat untuk mencari korban.

Seorang siswi SMP Kelas X atau Kelas 1 bernama Lestari Sihombing (13) ditemukan tewas mengenaskan di semak-semak di jalan lintas Duri dekat pintu tol Balai Raja, Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (2/9/2023) malam. (FB)

Ditemukan di Semak Belukar

Setelah mendapat kabar ada siswi SMP yang hilang, warga pun berbondong-bondong melakukan pencarian.

Saat itu, pencarian difokuskan di wilayah Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Ketika warga melakukan penyusuran di semak-semak dekat pintu tol Balai Raja, terlihat ada sosok anak gadis tergeletak masih menggunakan pakaian olahraga.

Gadis tersebut kondisinya sudah bersimbah darah.

Begitu dicek, ternyata jenazah yang ditemukan adalah Lestari Sihombing.

Sontak, penemuan jenazah Lestari Sihombing ini menggemparkan warga dan masyarakat.

Orangtua korban yang mengetahui anaknya tewas mengenaskan lantas nyaris pingsan.

Kedua orangtua korban menangis histeris, begitu melihat jenazah siswi berusia 13 tahun itu dalam kondisi penuh luka di bagian kepala. 

"Anggota melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan bukti untuk menyelidiki penyebab kematian korban," kata Kapolres Bengkalis.

Ditemukan Kayu dan Bambu

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan adanya kayu yang menancap di dekat jenazah korban.

Bahkan, di atas perut korban ditemukan sebilah bambu.

Kuat dugaan, benda ini dijadikan alat pelaku untuk menghabisi korban.

Pascapenemuan jenazah korban, warganet pun menjadi heboh.

Warganet merasa iba dengan peristiwa yang dialami Lestari Sihombing.

Tak sedikit masyarakat yang mengapungkan doa untuk siswi SMP Negeri 2 Pinggir itu.

Dari beragam informasi yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa pelaku diduga tidak hanya satu orang.

Netizen bahkan menyebut pelaku diduga ada tiga orang.

Namun demikian, polisi belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai motif pembunuhan ini.

Dugaan sementara, motif pembunuhan karena pelaku diduga ingin merudapaksa korban.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Berita Terkini