TRIBUN-MEDAN.COM - Insiden kecelakaan maut membawa anak remaja bernama Abdul Rahman (19) hidup sebatang kara.
Abdul Raham anak sulung asal Malaysia ini menjadi yatim piatu dalam sekejab.
Kecelakaan maut yang menewaskan kedua orangtua nya dan keempat adiknya, tak pernah terbayangkan oleh Abdul Rahman.
Enam anggota keluarga anak remaja ini meninggal dunia dalam kecelakaan maut.
Sementara satu adiknya lagi saat ini masih menjalani perawatan karena luka berat.
Kecelakaan maut itu sendiri terjadi di Jalan Raya Segamat-Kuantan, Malaysia, Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 18.37 waktu setempat.
Kecelakaan ini melibatkan banyak kendaraan, yaitu truk trailer, sebuah Honda HRV, sebuah Proton Wira, sebuah Perodua Bezza dan Perodua Alza yang dinaiki korban sekeluarga.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi setelah truk yang membawa muatan pasir kehilangan kendali dan memasuki jalur berlawanan.
Baca juga: Sosok Abdurahhman, Remaja yang Jadi Imam Salat Jenazah Orangtua dan Empat Adiknya Korban Kecelakaan
Baca juga: VIRAL Pemuda Menangis Imamkan Salat Jenazah Orangtua dan 4 Adiknya, Peristiwa Maut Terjadi Sehari
Kecelakaan tersebut diduga terjadi saat mobil Honda HRV melambat akibat pekerjaan perbaikan jalan hingga truk yang melaju dari arah yang sama gagal mengerem dan kehilangan kendali.
Akibat kecelakaan tersebut, truk berbelok ke kanan jalan menuju jalur berlawanan dan bertabrakan dengan Perodua Alza yang membawa keluarga beranggotakan tujuh orang tersebut.
Kecelakaan tragis tersebut menewaskan enam anggota keluarga, yakni seorang ayah bernama Amir Ruddin Ismail (46) dan ibu bernama Norahimah Noor Muhamad (43).
Serta keempat anak mereka bernama Fatimatulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13), Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).
Sementara itu, anggota keluarga lainnya Abdullah (15), mengalami luka berat dan mendapat perawatan lebih lanjut di Intensive Care Unit (ICU) RS Segamat karena mengalami luka serius di kepala, usus, dan paru-paru.
Abdul Rahman sendiri selamat karena dia tidak ikut dalam rombongan tersebut.
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 18.30 waktu setempat saat satu keluarga itu sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan sang ibu, Nurahimah yang mengajar di Sekolah Agama Kemendak di Segamat.
Bersamaan dengan itu, ayahnya juga memberangkatkan tiga kakak beradik Fatimatulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13), Rufaidatul Asyariyah (10), ke Maahad Tahfiz al-Quran al-Muhammadi di Kundang Ulu, Bukit Gambir.
Amir dan Norahimah, serta ketiga anaknya bernama Fatimahtulzahrah, Seri Khadijah Aqilah, dan Rufaidatul Asyariyah, dipastikan tewas di lokasi kejadian.
Sementara, Muhammad Assyakrawi meninggal dunia saat mendapat perawatan.
Saat itu, Abdul Rahman menerima telepon dari saudara perempuan sang ibu yang mengatakan bahwa keluarganya mengalami kecelakaan.
Abdul Rahman yang mendengar kabar tersebut pun terkejut.
"Saya terdiam, apalagi saat mengetahui ibu saya, Abi dan empat saudara saya juga meninggalkan kami,” ujar Abdul Rahman.
Enam Jenazah tersebut kemudian tiba di masjid Ubuddiah, Parit Limbong untuk disalatkan keesokan harinya, Sabtu (2/9/2023).
Video Abdul Rahman Salatkan 6 Anggota Keluarganya Viral
Sebelumnya, enam jenazah anggota keluarganya tersebut disalatkan langsung oleh Abdul Rahman.
Jenazah langsung dibawa ke dalam masjid dan disalatkan oleh putra sulung sebagai imamnya.
Adapun video Abdul Rahman menjadi imam salat jenazah satu keluarganya itu tengah ramai di media sosial.
Melalui video yang beredar, tampak Abdul Rahman tak kuasa menahan tangisnya saat membacakan doa usai salat jenazah yang merupakan keenam anggota keluarganya.
Abdul Rahman tampak mengenakan baju koko biru tua dan peci putih.
Ia terus menangis saat prosesi pemakaman jenazah kedua orangtua dan empat adiknya yang meninggal karena kecelakaan.
Ia tampak ditenangkan oleh saudara dan warga yang hadir dalam acara pemakaman.
Ia pun tak kuasa menahan air mata saat membacakan doa usai salat jenazah.
Tampak jenazah ayah, ibu dan empat adiknya dijajar di depannya.
Kemudian setelah salat jenazah selesai, satu persatu jenazah keluarganya diturunkan ke liang lahat.
Jenazah keenam anggota keluarga tersebut kemudian dimakamkan satu liang di Taman Makam Islam Masjid Ubuddiah.
Tak Pernah Terbayangkan Jadi Yatim Piatu dalam Semalam
Abdul Rahman pun mengaku, kejadian tersebut tak pernah terlintas dipikirannya, dia menjadi yatim piatu dalam semalam.
“Kami baru saja bertatap muka sebelum mereka berangkat, tapi saya kehilangan anggota keluarga sekaligus. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya akan menjadi yatim piatu dalam semalam,” kata Abdur Rahman Amir Ruddin.
Wasiat dari Sang Ayah kepada Abdul Rahman
Sebelum sang ayah yakni Amir berangkat ke Segamat, Abdul Rahman mengatakan, ayahnya itu sempat berpesan kepadanya agar bayak bersedekah sehingga mendapatkan keberkahan.
“Pesan Abi tentang sedekah membuka jalan dan doa makhluk untuk kita, pesan Abi selalu saya ingat sampai kapanpun,” ujarnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter