TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pemko Medan bersama pihak terkait langsung merespon adanya video viral, terkait dugaan eksploitasi anak di panti asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya.
Setelah viral, diketahui bahwa pria yang dituding mengeksploitasi anak panti asuhan itu bernama Zamanueli Zebua.
Zamanueli Zebua adalah suami dari pemilik panti asuhan bernama Meliana Waruwu.
Setelah diamankan pihak terkait, Zamanueli Zebua meminta maaf.
Baca juga: Diduga Eksploitasi Anak Yatim di TikTok, Sat Reskrim Penjarakan Pengelola Panti Asuhan di Medan
Dia mengaku tidak berniat mengesploitasi anak asuhnya.
Kata Zamanueli, dia tidak tahu bahwa bayi dibawah usia enam bulan tidak boleh diberi bubur, melainkan diberi susu.
"Saya minta maaf. Saya bukan ngemis gift," kata Zamanueli, Selasa (19/9/2023).
Ia mengatakan, dirinya mengadakan live TikTok di malam hari hanya karena ingin menyapa para pengikutnya di media sosial.
Soal tudingan dia memanfaatkan anak panti asuhan, kembali dibantah Zamanueli.
Dia pun membantah soal tudingan menyiksa bayi.
Baca juga: Viral Penjaga Panti Asuhan Diduga Beri Bubur ke Bayi Dua Bulan sambil Live di TikTok
Katanya, ia memberi makan bubur ke bayi yang ternyata berusia empat bulan itu dicampur dengan susu.
"Terus terang saya tidak tahu adanya aturan Mpasi. Yang saya pikirkan saat live, bagaimana cara menenangkan anak asuh saya malam itu," terangnya.
Setelah viral hingga mendapat respon dari Menteri Sosial Tri Rismaharini, Zamanueli pasrah jika anak asuhnya diambil alih oleh Dinas Sosial.
Namun dia berharap, anak-anak tersebut tetap berada dibawah asuhannya.
Baca juga: VIRAL Ngemis Gift di TikTok, Bayi Panti Asuhan di Medan Diduga Dieksploitasi Demi Cuan
Alasannya, ia masih menyayangi anak-anak tersebut.
"Pasrah saja. Karena saya juga setelah diteror langsung memberitahu dan menghadap ke Dinsos. Apapun keputusannya, jika anak-anak itu tidak bisa kembali, saya pasrah. Tapi kalau bisa anak-anak itu kembali dan kami diberi sosialisasi dan pelatihan tentang mengurus bayi dari Pemko Medan," katanya lagi.
Ngaku Mendapat Teror
Zamanueli Zebua, bapak asuh di panti asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya mengaku mendapat teror dari pengguna media sosial.
Sejak live TikTok nya viral, Zamanueli dikecam banyak pihak, karena memberi makan bubur ke anak bayi yang masih dibawah enam bulan.
Sejak mengaku mendapatkan teror, ia pun mematikan handphonenya.
Sebab, ia mengaku banyak menerima pesan di aplikasi media sosialnya itu.
Bahkan, tak sedikit netizen yang menghubunginya.
“Usai saya live itu, saya bertubi-tubi mendapat teror ancaman malam itu. Dari DM, dari pesan singkat ke kontak panti. Dibilang saya nama hewan, dibilang mampus bakal dimasukkan ke penjara. Berkarat di penjara,” kata Zamanueli.
Ia sadar, bahwa apa yang telah dilakukannya itu salah.
Namun Zamanueli beralasan, itu dilakukannya karena keterbatasan pengetahuan soal merawat bayi dibawah enam bulan.
Terjadi saat Jam Jaga
Meliana Waruwu, istri dari Zamanueli Zebua, yang merupakan pemilik panti asuhan mengatakan live TikTok yang kemudian dikecam netizen itu terjadi pada Minggu (16/9/2023) dinihari.
Saat itu, kata Meliana, suaminya mendapat tugas untuk menjaga dan memantau anak-anak panti.
Karena saat itu bayi berusia empat bulan yang dititipkan terus menangis, Zamanueli katanya berusaha menenangkan.
Namun, Zamanueli memberikan bubur ke bayi tersebut.
“Ini kan adek (bayi empat bulan itu) nangis terus. Pas malam enggak bisa tidur, sepertinya lapar," kata Meliana.
Lalu, suaminya pun berusaha menenangkannya dengan memberikan bubur.
"Mungkin saat itu suami sudah ketakutan, karena bayi nangis terus. Sementara saat itu saya sudah tidur," kata Meliana.
Ia mengatakan, setelah diberikan bubur, bayi tersebut pun tertidur lagi.
"Karena jadwal dia jaga, mungkin pikirnya bisa dikasih bubur. Jadi diberikan nya lah itu," terangnya.
Meliana mengatakan, suaminya tidak ada berniat untuk melakukan hal yang telah dituduhkan oleh netizen.
Panti Asuhan Tutup Sementara Waktu
Zamanueli Zebua mengatakan, panti asuhan yang ia kelola bersama istrinya di Jalan Pelita IV Nomor 63, Kelurahan Sidorame Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan kini tutup sementara waktu.
Sejak video live TikToknya dikecam netizen, ia mengaku sudah menghadap ke Dinas Sosial Kota Medan.
Pihak Dinas Sosial Kota Medan kemudian membawa anak-anak panti asuhan, untuk dievakuasi sementara waktu ke tempat yang lebih nyaman.
Namun, saat proses evakuasi, kata Zamnueli, anak-anak panti asuhan banyak yang menangis ketakutan.
Bahkan istrinya pun juga menangis.
"Istri, tim asuh, dan anak anak banyak yang nangis. Anak-anak juga ketakutan enggak mau dibawa oleh Dinsos. Tapi mau gak mau karena sudah prosedurnya seperti itu, kami semua pasrah," katanya.
Tidak Punya Izin
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Dinas Sosial Kota Medan, Mariance mengatakan, panti asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya itu ternyata tidak punya izin.
Hal tersebut diketahui setelah Dinas Sosial melakukan kunjugan dan pemeriksaan.
"Panti Asuhan ini masih dibawah naungan yayasan. Sementara yayasan yang dimaksud belum mendapatkan izin dan seharusnya belum bisa beroperasi," kata Mariace.
Karena tidak memiliki izin, Dinas Sosial kemudian membawa anak-anak panti yang berjumlah 25 orang tersebut ke rumah Central Bahagia.
"Sementara ini anak-anak tersebut dibawa ke Rumah Central. Di sana mereka akan mendapatkan pelayanan yang baik. Terutama anak bayi yang baru empat bulan tersebut sudah diperiksa terkait kesehatannya hari ini," terangnya.
Selanjutnya, pihaknya akan mendata dan mencari keluarga anak-anak panti asuhan tersebut.
"Kita akan assesment data anak-anak terlebih dahulu. Kemudian mencari orang tua dari anak-anak tersebut," terangnya.
Dikatakannya, apabila ditemukan keluarganya, maka akan diinformasikan dan anak tersebut akan dipulangkan.
"Karena anak-anak ini butuh pengasuhan. Dimana pengasuhan terbaik ini ialah dari orangtua masing-masing," jelasnya.
Forum Panti Siap Membantu
Sementara itu, Ketua Forum Panti Medan, Besri Ritonga mengatakan siap membantu agar anak-anak panti asuhan di sini tetap mendapatkan pelayanan yang baik.
"Kami akan membantu penuh. Misal jika panti ini tidak bisa beroperasi. Dan orang tua anak asuh ini tidak dapat atau tidak bisa mengasuhnya kami akan menopang anak-anak ini ke tempat yang lebih layak. Saat ini kita ikuti dulu aturan-aturan yang berlaku dari Dinsos," terangnya.
Respon Wali Kota Medan
Menanggapi viralnya panti asuhan tersebut, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution akan memantau terlebih dahulu anak asuh maupun pemilik panti asuhan.
"Kita akan lihat dulu, ini apakah ada unsur kesengajaan atau ketidaktahuan," terangnya, usai menghadiri acara TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Lapangan Benteng siang ini.
Diterangkan Bobby, apabila pengasuh anak panti asuhan tidak mengetahui, tentu pihaknya akan meminta Dinas Sosial untuk mulai masuk ke tempat panti asuhan seluruh Kota Medan.
"Agar diberi edukasi dan pembelajaran kepada Panti Asuhan khususnya yang banyak menampung anak-anak bayi. Agar diberi edukasi mengenai pola asuh, konsumsinya, asupan nutrisinya ke umur bayi dan balita," jelasnya.
Kejadian ini dikatakan Bobby, akan ditindaklanjuti secepatnya oleh pihaknya.
"Pastinya kejadian ini akan kita tindak lanjut oleh kami khususnya Dinas Sosial yang bersangkutan," pungkasnya. (cr5/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter