TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Viral, dua dukun adu kekuatan saat digelarnya pertandingan sepak bola, di Brebes, Jawa Tengah.
Kedua dukun ini diturunkan masing-masing tim tarkam, untuk membawa keberuntukan.
Dua dukun tersebut turut membawa dupa saat pertandingan tarkam berlangsung.
Dupa tersebut dibawa dukun tersebut untuk mengelilingi lapangan.
Baca juga: SKENARIO Timnas Futsal Indonesia Lolos Piala Asia 2024, Penentuan Lawan Arab Saudi Malam Ini
Alhasil semerbak aroma kemenyan pun tercium di sejumlah sudut lapangan.
Momen tersebut sontak membuat warga menjadi heran.
Oleh sejumlah pihak, dukun tersebut diyakini mampu membawa keberuntungan.
Dari pinggir lapangan, Dukun melakukan ritual.
Baca juga: 1600 Orang tewas Akibat Perang Israel-Palestina, Jalur Gaza & Infrastruktur Hamas Dibombardir
Ritual tersebut diyakini mampu membawa kemenangan bagi tim dukungannya.
Momen itu sempat terekam kamera dan diunggah di media sosial.
Oleh akun TikTok @dikhaamaralghifar, video tersebut diunggah dan mendadak viral sejak beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan tersebut tampak sedang diselenggarakannya pertandingan sepak bola tarkam atau antar kampung yang dilakukan di sebuah lapangan.
Baca juga: SOSOK Bule Diam-diam Rekam Adegan Video Syur dengan Remaja Jaksel, Bayar ACA Rp 3 Juta
Tampak para penonton ramai menyaksikan jalannya pertandingan dari pinggir lapangan.
Penonton menikmati pertandingan sembari berduduk di tepi lapangan.
Penonton juga tampak bertepuk tangan memberi dukungan.
Namun yang mencuri perhatian, tampak seorang pria bertumbuh gempal berjalan di sekitar pinggir lapangan.
Pria tersebut berjalan sembari membawa dupa.
Rupanya pria tersebut adalah seorang dukun yang sedang melakukan ritual.
Baca juga: PKB Sumut akan Kirim Perwakilan ke Jakarta, Iringi Anies Baswedan dan Cak Imin saat Mendaftar ke KPU
Keberadaan dukun tersebut sangat mencuri perhatian publik.
Hingga kini tak diketahui siapa pemenang dalam pertandingan tersebut.
Meski beberapa orang menganggapnya syirik, namun keberadaan dukun tersebut mengajarkan setiap orang untuk saling menghargai keyakinan orang lain.
Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News