12. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kabinet Indonesia Maju (2019–).
Jabatan dalam Pemerintahan
1. Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999–2000),
2. Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000–2001),
3. Anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008),
4. Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang),
5. Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013),
6. Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017–2018),
7. Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2018–),
8. Menkopolhukam (2019–).
Ganjar-Mahfud Saling Melengkapi
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarok menilai pasangan Ganjar-Mahfud bisa menjadi simbol antitesa dari manuver politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mahfud MD merupakan sosok yang berintegritas dan berpengalaman. Pemerintahan Jokowi 2019-2024 yang makin kental dengan nuansa oligarkis diselamatkan oleh keberadaan MMD."
"Untuk jadi wapres Ganjar, menurut saya, bagus. Bisa melengkapi Ganjar. Orang kayak MMD, politisi pemikir dan negarawan, jumlahnya tidak banyak. Bisa memberi kontribusi positif bagi Ganjar," kata Zaki, Selasa (17/10/2023).
Jokowi saat ini dipersepsikan sedang membangun dinasti politik dan mengupayakan putra tertuanya, Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping bacapres Prabowo Subianto.
Dalam berbagai kesempatan, meskipun kader PDI-P, Jokowi juga mengisyaratkan lebih mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Meskipun elektabilitas Mahfud tidak terlalu tinggi, menurut Zaki, gelombang dukungan publik terhadap Mahfud bisa menguat jika ditetapkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Pasalnya, Mahfud memiliki jaringan di kalangan pemilih muslim modernis dan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur.
"MMD punya credential Islam yang kuat sebagai salah satu tokoh Nahdliyyin yang dekat Gus Dur. Ini menjadi nilai tambah. Bu Mega menegaskan cawapres Ganjar dari tokoh Islam dan NU untuk melengkapi Ganjar yang nasionalis."
"Jadi, MMD telah memenuhi kriteria. Dengan tokoh-tokoh islam modernis, hubungan MMD juga sangat baik. Itu salah satu keunggulan MMD," ucap Zaki.
Nilai tambah Mahfud lainnya, lanjut Zaki, ialah sosoknya yang lantang menyuarakan reformasi di bidang penegakan hukum.
Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, Mahfud bahkan turut berkontribusi mengungkap kasus-kasus korupsi dan pidana yang cukup besar.
"Kasus (eks Kadiv Propam Polri Ferdy) Sambo, misalnya, MMD berani pasang badan supaya Polri melakukan bersih-bersih. Intinya MMD punya reputasi sangat baik. Saat menjabat Ketua MK (Mahkamah Konstitusi), marwah MK juga terjaga dengan baik. Jadi, MMD layak dipertimbangkan untuk menjadi cawapres Ganjar," kata Zaki.
Namun demikian, Zaki memandang perkawinan politik Ganjar-Mahfud bukannya tanpa persoalan.
Sebagai tokoh politik, Mahfud jauh lebih senior dan matang ketimbang Ganjar.
"Tantangannya adalah kemampuan bersinergi sebab MMD lebih senior dari Ganjar, ketokohannya lebih kuat, dan mungkin juga lebih mempunyai nama besar," ucap Zaki.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: Tribunmedan.com/Tribunnews.com/bangkapos