Tribun Wiki

Hamzah bin Abdul Muthalib, Sahabat Nabi yang Dijuluki 'Singa Allah'

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Hamzah bin Abdul Muthalib

Meskipun kemenangan dirasa sudah dekat, Nabi Muhammad meminta agar pasukan tetap berjaga di atas Bukit Uhud, tetapi perintah ini tidak dihiraukan.

Pasukan Islam justru sibuk memungut harta benda kaum Quraisy yang tertinggal.

Kondisi ini ternyata dimanfaatkan oleh kaum kafir Quraisy sebagai peluang untuk melancarkan serangan balik.

Baca juga: Dzikir Sore Rasulullah, Baca Surat Al Falaq, Berikut Keistimewaan yang Diperoleh

Wafat

Sejak Perang Uhud dimulai, Wahsyi terus mengawasi pergerakan Hamzah bin Abdul Muthalib.

Ketika kaum kafir Quraisy melancarkan serangan balik, ia segera mengambil ancang-ancang kemudian melempar tombaknya dari arah belakang.

Tombak itu mengenai bagian pinggang bawah Hamzah sampai tembus ke bagian depan.

Hamzah masih berusaha bangkit dan berjalan ke arah Wahsyi, tetapi akhirnya meninggal dunia.

Hamzah bin Abdul Muthalib gugur dalam Perang Uhud sebagai syahid (orang yang tewas karena berperang di jalan Allah).

Menurut kisah, tubuh Hamzah sudah tidak lagi utuh saat ditemukan.

Badannya sudah dirobek dan hatinya telah diambil, diduga oleh Wahsyi, sebagai wujud janjinya kepada kaum kafir Quraisy.

Nabi Muhammad sangat bersedih begitu melihat jasad Hamzah bin Abdul Muthalib dan segera menyalatkannya.

Tubuh Hamzah kemudian dibalut dengan kain kafan yang dibawakan oleh saudarinya, Shafiyah.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter     

Berita Terkini