Tribun Wiki

Tradisi Ngumbung pada Suku Karo yang Sejalan dengan Kehidupan Alam Semesta

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI- Foto masyarakat suku Karo tempo dulu

Proses ngumbung pada hari Tula dapat memastikan bahwa burung-burung dapat bertelur setelah bulan purnama, tanpa takut diganggu oleh manusia.

Adanya ngumbung pada Masyarakat Karo karena mitos mengenai begu terbukti efektif dalam mengontrol perilaku masyarakat dalam eksploitasi lahan.

Adannya jeda tersebut memberikan waktu bagi makhluk-makhluk lain untuk melakukan akvitas esensial mereka seperti kawin, menghasilkan telur maupun migrasi ke tempat baru karena hilangnya sumber makanan.

Aktivits hewan-hewan tersebut digambarkan oleh leluhur sebagai begu atau roh ghaib yang mengunjungi perladangan dan dihindari untuk berpapasan.

Mitos-mitos tersebut memastikan bahwa aktivitas ekologis hewan-hewan seperti serangga dan burung terjamin sehingga populasi mereka tetap terjaga.

Dari penjabaran yang ditulis oleh Edy Ridwanda tersebut, maka tradisi Ngumbung akan terasa lebih rasional.

Manusia dapat menjaga kelestarian alam, meski awalnya meyakini mitos yang sudah dikisahkan dan dipercaya secara turun temurun itu.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Berita Terkini