Pilpres 2024

Mahfud MD: Orang yang Memilih Karena Dibayar Seperti Binatang Ternak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan capres dan cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Tugu Proklamasi, saat hendak mendaftar ke KPU, Kamis (19/10/2023).

TRIBUN-MEDAN.com - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyinggung orang-orang yang memilih pemimpin hanya karena menerima bayaran.

Mengutip ayat Al Quran, Mahfud mengibaratkan orang-orang tersebut binatang ternak.

Hal itu diungkapkan Mahfud saat menjadi narasumber di acara Mukernas MUI, Jumat (1/12/2023) malam di Hotel Mercure Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

"Saya sering mengibaratkan orang yang memilih karena dibayar, karena dirayu, karena diiming-iming, karena dijamin-jamin itu," ucap Mahfud.

"Itu menurut saya dalam kategori maaf maaf, (menurut) Al-Qur'an itu seperti binatang ternak, nggak punya pendirian," tegasnya.

Mahfud lantas meminta masyarakat memilih pemimpin dalam Pilpres 2024 mendatang sesuai hati nurani masing-masing.

Jangan sampai masyarakat memilih hanya karena dibayar dan ditakut-takuti.

Sebab, Mahfud menilai orang-orang yang seperti itu akan mendapatkan dosa yang besar.

"Itu dosanya dua kali, dibayar untuk memilih itu sudah bisa dianggap suap, milih tidak sesuai hati nurani itu sudah dosa, dua dosanya," ucap Mahfud.

"Jadi saya kalau kampanye begitu saja, pokoknya kembali ke hati nurani, mana yang bagus pilihlah," tandas Mahfud.

Mahfud MD: Mempertahankan yang Lama Bagus dan Mengganti yang Baru yang Lebih Bagus

Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD menghadiri acara dialog terbuka Muhammadiyah.

Mahfud MD hadir bersama dengan Ganjar Pranowo di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11).

Dalam acara tersebut terdapat momen saat Mahfud MD mengaku sempat ditanya terkait tagline.

Ia mengaku sempat ditanya soal tagline pasangan Ganjar-Mahfud.

Pernyataan itu disampaikan Mahfud di sela-sela menjawab pertanyaan panelis terkait isu pendidikan.

Cawapres dari PDIP mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud memiliki tagline yang berbeda dengan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Mahfud mengambil tagline mempertahankan yang lama bagus, tetapi mengganti yang baru lebih bagus lagi.

"Bagi kami ada dalilnya itu secara fiqih yaitu mempertahankan yang lama tapi bagus dan mengganti (dengan) yang baru, yang lebih bagus lagi," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan bahwa hal itu merupakan sebuah perbaikan.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang bertindak selaku moderator kemudian menanggapi Mahfud.

Ia mengatakan bahwa prinsip yang disebutkan Mahfud itu juga dipakai oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

"Kalau yang terakhir saya paham tadi. Karena kebetulan itu dipakai juga di Muhammadiyah sama NU sama-sama dipakai juga," kata Mu'ti yang disambut tawa para hadirin.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Berita Terkini