Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Dian Indriati mengatakan, pendakian Gunung Marapi dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh stakeholder.
Stakeholder itu di antaranya Pemkab Agam, Pemkab Tanah Datar, Dinas terkait yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, BPBD Tanah Datar, Basarnas, Wali Nagari Batu Palano, Aia Angek dan Koto Baru.
Selain itu BKSDA Sumbar juga telah memiliki SOP pendakian dengan batasan-batasan tertentu.
Misalnya, melakukan pendakian pada siang hari, tidak boleh mendekati kawah, minimal dalam melakukan pendakian berjumlah 3 orang dan sebagainya.
Untuk tanggap darurat terdapat posko siaga nagari, rambu-rambu di jalur pendakian dan asuransi.
Katanya, untuk level II (waspada) seluruh pendakian gunung api di Indonesia diberlakukan level ini.
"Contoh Gunung Bromo, Kerinci, Rinjani dan lain-lain dibolehkan melakukan pendakian sepanjang memiliki mitigasi dan adaptasi bencana," ujar Dian Indriati kepada wartawan di grup WhatsApp Media BKSDA Sumbar, Senin (4/12/2023).
Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Marapi: 11 Pendaki Tewas di Puncak, 12 Lainnya Masih Dicari, 8 Alami Luka Bakar
Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Tercatat ada 75 Orang Mendaki, 11 Pendaki Ditemukan Tewas Terjebak
Diketahui, pendakian Gunung Marapi dibuka kembali pada 24 Juli 2023 lalu setelah sebelumnya ditutup karena erupsi.
Ardi Andono, kepala BKSDA Sumbar saat itu bersama Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy melaunching sistem booking online pendakian Gunung Marapi.
Setelah dibuka kembali setelah beberapa bulan, Gunung Marapi erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Sejauh ini terkonfirmasi sebanyak 75 pendaki berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi. Petugas gabungan menemukan 11 pendaki meninggal dunia.
Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba