Bahkan dalam dunia usaha, Mardigu disebut-sebut sebagai mentor bisnis Sandiaga Uno.
Ia jug disebut termasuk pengusaha 32 perusahaan skala nasional dan regional.
Mardigu memiliki usaha diantaranya di bidang oil dan gas.
Pendapatan Mardigu di bisnis ini diklaim mencapai US$200 juta
Mardigu adalah Owner PT Titis Sampurna, PT Empora Gaharu, Narapatih Mind & Mental Clinic.
Bahkan disebut, jika Mardigu mematikan aliran gasnya ke Singapura, maka separuh negara itu akan gelap gulita.
Pakar Mikro Ekspresi
Mungkin sebagaian besar orang mengenal Mardigus sebagai seorang pengusaha.
Namun siapa sangka jika latar belakang keilmuannya sebenarnya adalah seorang pakar Micro Expressions.
Hal itulah yang menjadi alasan dia menjadi salah satu pengamat teroris di tahun 2005-2010.
Dia kerap muncul di media sebagai pengamat teroris ketimbang sebagai seorang pengusaha.
Mardigu mengaku sudah mewawancarai lebih dari 400-an teroris salah satunya Nurdin M Top.
Pengamat terorisme
Jauh sebelum disebut-sebut pengusaha, Mardigu juga didapuk sebagai pengamat terorisme.
Banyak pemberitaan Kompas.com memuat pendapatnya ketika berbicara mengenai kasus-kasus terorisme di Indonesia.
Seperti pada pemberitaan Kompas.com, Rabu (10/3/2010), Mardigu meyakini salah satu teroris yang tewas dalam penyergapan polisi di Pamulang pada 2010 adalah Dulmatin.
Dia mengatakan terduga Dulmatin adalah otak di balik aksi bom bunuh diri di Bali pada 2002.