TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Yan Hardi Motinggo menjadi sosok yang turut mewarnai keberagaman di lingkungan Pemko Pematangsiantar.
Iya, ini tak lain dari latar belakangnya sebagai etnis Tionghoa yang umumnya lebih awam dengan dunia bisnis dan perdagangan, namun Yan ambil pengabdian diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ditemui saat kesibukannya di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pematangsiantar, Yan mengatakan bahwa dirinya lulus menjadi CPNS pada tahun 2020. Nyaris tak pernah ia bayangkan sebelumnya bahwa takdir membawanya menjadi seorang PNS.
"Saya ikuti pendaftaran, seleksi administrasi, SKD dan SKB, awalnya saya tidak terlalu berekspektasi tinggi untuk lulus karena saingan banyak. Ada satu hal yang saya lihat bahwa suku Tionghoa kalau jadi PNS dirasa kurang baik karena dianggap tidak produktif dan sebagainya," kata Yan.
Saat itu, Yan yang merupakan lulusan S1 Prodi Teknik Informatika di Universitas Mikroskill sempat membaca berita bahwa Kota Pematangsiantar, yang merupakan kota masa kecilnya sedang menyusun program Smart City pada tahun 2017 lalu.
"Saya lihat itu (program smart city) di berita, maka saya semakin semangat menjadi ASN, hingga akhirnya lulus," kata pria kelahiran 25 April 1995 ini.
Image PNS di mata etnis Tionghoa, menurut Yan harus diperbaiki. Banyak asumsi kurang baik ketika etnis Tionghoa mengambil peran sebagai PNS. Itu sebabnya ia ingin membuktikan bahwa PNS bisa bekerja secara profesional dan berperan penting untuk negara.
Di Diskominfo Pematangsiantar, Yan kini menduduki posisi fungsional sebagai Pranata Komputer.
Ia memiliki peran vital dalam tugas Kominfo yang saat ini sedang gencar mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang menjadi komando digitalisasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pematangsiantar.
Sulung empat bersaudara ini juga mengaku bahwa selama berdinas, ia mendapat support yang besar dari rekan kerja, sehingga beberapa program kerja Diskominfo menorehkan pencapaian besar.
Tak ada pembeda sedikitpun yang ia rasakan kendati dirinya beretnis Tionghoa dengan marga Tin.
Yan mengatakan bahwa sebagai ASN tentunya ia ingin mewujudkan visi-misi Wali Kota Susanti Dewayani yaitu mewujudkan Siantar Sehat, Sejahtera dan Berkualitas.
"Saya berada di tempat yang tepat, di dinas yang tepat, di mana kita mencapai SPBE yang berada di dalam kategori baik yaitu 2,8 artinya unggul 0,2 dari Indeks SPBE nasional," terangnya.
Pada Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili (Masehi 2024), Yan menyampaikan bahwa momen ini harus menjadikan masyarakat dalam satu pandangan, satu hati dan satu tujuan.
Sebagai etnis Tionghoa, Yan menyebut bahwa pada tahun ini, Siantar memberi ruang ekspresi dalam Imlek Fair.