2. Tangan Terikat
Kompol Agus mengatakan satu keluarga tersebut jatuh dari lantai 22 dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu mengikat tangannya dengan tangan anaknya yang laki-laki.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," jelasnya.
Sementara dari hasil identifikasi Inafis, korban mengalami luka berat di bagian kepala, tangan, dan kaki.
3. Apartemen Lama Tak Dihuni
Polisi menyebut keluarga tersebut sudah lama tak menempati Apartemen Teluk Intan.
Kompol Agus mengatakan hal tersebut setelah terungkap usai memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.
"Kami sudah ambil keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian perkara," katanya.
“Mereka sudah lama tidak menempati tempat tinggal mereka di apartemen ini sejak dua tahun lalu,” tutur Agus.
Ia menyebut mereka baru kembali lagi ke apartemen yang sempat mereka tinggali itu pada Sabtu (9/3).
"Baru kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," ucapnya.
4. Polisi Selidiki Motif
Kompol Agus menyebut hingga kini polisi masih terus menelusuri motif empat orang dalam satu keluarga melakukan bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan Jakarta Utara.
Ia mengatakan petugas telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi di lokasi kejadian seperti petugas keamanan. Juga pihak keluarga korban dan lainnya.