TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi masih terus menyelidiki kasus tewasnya pemilik kontrakan, bernama Bima Perangin-angin.
Menurut Kapolsek Helvetia, Kompol Alexander Putra Piliang, saat ini pihaknya telah mengidentifikasi terduga pelaku.
"Dugaan pelaku sudah ada, cuma masih mau kita pastikan lagi. Sejauh ini masih satu orang," kata Alexander, kepada Tribun-medan, Rabu (20/3/2024).
Katanya, ada hasil pemeriksaan sementara diduga ada uang korban yang hilang. Namun belum diketahui secara pasti jumlahnya.
"Kemungkinan ada uangnya yang hilang, cuma nanti kita periksa dulu pihak keluarga," sebutnya.
Ia menyebutkan, dari lokasi polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti termasuk rekaman CCTV.
"Pisau yang dipakai pelaku untuk menikam korban ditemukan di belakan," ungkapnya.
Sebelumnya, Bima Perangin-angin ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia.
Korban adalah pengusaha kontrakan di kawasan tersebut.
Menurut penghuni kontrakan korban, Malik mengatakan bahwa, peristiwa itu terjadi, pada Senin (18/3/2024) sekira pukul 22.00 WIB.
Ia menyampaikan, korban meninggal dunia diduga kuat setelah dibunuh oleh perampokan yang masuk ke dalam rumahnya.
"Kira-kira jam 10-an malam, saya terbangun handphone saya bunyi anak korban yang dari Pekan Baru nelpon, katanya Bolang (panggilan korban) kemalingan," kata Malik kepada Tribun-medan, Selasa (19/3/2024).
Katanya, tak lama beberapa penghuni kontrakan korban juga mengetuk pintu rumahnya dan memberitahu bahwa ada maling masuk ke rumah korban.
"Datanglah orang sini gedor-gedor pintu rumah saya, ngasih tahu bolang kemalingan. Terus nelpon lagi anaknya, barulah saya keluar," sebutnya.
Malik mengatakan, saat itu situasi di sekitaran sudah ramai warga dan ia pun langsung masuk ke dalam rumah korban.