Di sana, dia mendapati korban sudah dalam keadaan terduduk dan bersimbah darah.
"Sudah tergeletak posisi korban, waktu itu berdarah. Nggak tahu apa yang hilang," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa, kejadian ini pertama kali diketahui oleh Zulnefi Chaniago alias Alex pemilik toko pangkas yang mengisi salah satu kontrakan korban.
Waktu itu, katanya korban mendatangi Alex dan mengatakan bahwasanya ada maling di rumahnya.
Diketahuinya maling itu bermula dari korban sempat melakukan Video Call (VC) dengan anak perempuannya yang berada di Pekanbaru.
Saat itu, anaknya ini melihat dari arah belakang korban ada seseorang yang diduga kuat pelaku.
"Yang pertama tahu katanya Alex tukanv pangkas di depan itu. Di bolang ini VC sama anaknya, lalu anaknya bilang macam ada orang di belakangnya," bebernya.
Malik menuturkan, setelah memberikan tahukan hal tersebut korban pun kembali ke rumah nya dan tak lama disusul oleh Alex.
Ketika Alex masuk, korban sudah terduduk dalam keadaan bersimbah darah.
"Di dalam rumah korban sudah tergeletak," ujarnya.
Katanya, selama ini korban memang tinggal sendirian di rumahnya. Sementara, istri yang sedang sakit parah tinggal bersama dengan anaknya di Pekanbaru.
"Saya ngontrak di sini sudah dari tahun 2009. Dia tinggal sendirian, anaknya ada empat orang, satu di pekan baru, satu di Batam, dua di Jakarta," bebernya.
Amatan tribun-medan, di rumah depan rumah korban sudah dipasang garis polisi.
Rumah itu pun tampak sepi, daja terlihat berantakan.
Hanya ada satu mobil kijang terparkir di garasi.
(Cr11/tribun-medan.com)