* Objek Wisata Kabupaten Karo Mulai DitinggalÂ
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Beberapa waktu terakhir, objek-objek wisata di Kabupaten Karo menjadi perhatian masyarakat luas.
Pasalnya, belum lama ini beredar postingan-postingan di media sosial yang menunjukkan kegelisahan wisatawan dengan keadaan objek wisata di Kabupaten Karo.
Hingga saat ini, ada dua postingan yang cukup menarik perhatian baik karena keluhan masyarakat maupun dampak dari apa yang dikeluhkan oleh wisatawan pasca berkunjung.
Seperti yang terjadi di objek wisata Siosar yang disebut-sebut sudah ditinggal oleh wisatawan.
Pasalnya, dari postingan di media sosial menunjukkan kondisi Siosar yang sudah sepi tanpa adanya hiruk-pikuk wisatawan seperti awal kemunculannya.
Dari postingan ini, mendapat berbagai respon dari masyarakat khusunya yang sudah cukup sering melakukan aktivitas liburan di Kabupaten Karo.
Masyarakat menilai, saat ini aktivitas wisata di Kabupaten Karo sudah kurang diminati karena oknum-oknum yang merugikan wisatawan.
"Pungli banyak, semua kebutuhan di sana serba mahal," tulis pemilik akun facebook Baginta Sembiring Brecharona.
"Semua terlalu mahal, pisang goreng aja pun 10 ribu," tulis Nelly.
"Gimana gak sepi, aku aja orang situ minum kopi 40 ribu satu gelas. Sudah gelasnya gelas plastik pula," tulis Pebri Gurki Sembiring.
Di lain hari, postingan mengenai wisata di Kabupaten Karo kembali beredar.
Kali ini datang dari objek wisata air terjun Sikulikap, yang berada di hutan perbatasan antara Kabupaten Deli Serdang dengan Kabupaten Karo.
Postingan yang tersebar di kalangan masyarakat, karena keluhan masyarakat atas kenaikan tiket masuk yang dinilai cukup memberatkan.
Dari unggahan tersebut, terlihat tarif masuk objek wisata yang dikelola oleh pihak swasta ini tertulis berbagai jenis.