Pada bulan September 2008, Hunter Biden meluncurkan Seneca Global Advisors, sebuah perusahaan konsultan butik, dan setelah ayahnya terpilih sebagai wakil presiden, dia mendirikan perusahaan kedua, Rosemont Seneca Partners, pada bulan Juni 2009.
Pada tahun 2014, Hunter Biden direkrut ke dalam dewan direksi perusahaan energi Ukraina, Burisma Holdings, dan menjabat hingga masa jabatannya berakhir pada bulan April 2019.
Perannya di Burisma menyebabkan penyelidikan korupsi di Senat Partai Republik, yang pada akhirnya membebaskan dia dan ayahnya dari tuduhan melakukan kesalahan.
Skandal kepemilikan Burisma Hunter Biden
Hunter mengambil posisi berbayar di dewan direksi perusahaan energi Ukraina Burisma Holdings Limited pada bulan April 2014.
Kemudian mengakui bahwa ia kemungkinan besar mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi karena ayahnya mengawasi kebijakan AS di negara tersebut pada saat itu, menurut The New York Times.
Perannya mendapat sorotan tajam selama pemilihan presiden tahun 2020, menyusul tuduhan yang tidak didukung oleh Donald Trump bahwa Joe secara tidak patut mencoba memanfaatkan jabatan terpilihnya untuk membantu kepentingan bisnis Hunter.
Baca juga: Sosok Irjen Pol Merdisyam, Teman Seangkatan Kapolri Masih Bintang Dua, Kini Pimpin Baintelkam
Trump mengklaim bahwa Joe menuntut pemecatan seorang jaksa penuntut umum Ukraina, yang dia yakini telah menyelidiki Hunter atas tuduhan korupsi.
Hunter mengumumkan pengunduran dirinya dari dewan direksi Burisma ketika masa jabatannya berakhir pada April 2019.
Laptop Scandal Hunter Biden
Pada bulan Oktober 2020, New York Post melaporkan bahwa mereka telah menerima salinan laptop yang ditinggalkan Biden di bengkel komputer Delaware dan tidak pernah diambil kembali.
Surat kabar tersebut mengklaim bahwa hard drive tersebut—yang diperoleh dari pengacara pribadi Donald Trump, Rudy Guiliani —berisi email yang menggambarkan pertemuan antara Joe Biden dan penasihat Burisma Vadym Pozharskyi.
Baca juga: Sosok Hasbil Mustaqim Lubis, Warga Air Joman Kader Demokrat Ngamuk Dikatai Caleg Gagal oleh Komika
Hunter Biden membantah adanya pertemuan semacam itu, meski ia tidak menutup kemungkinan akan terjadi interaksi singkat dan informal.
Kebenaran cerita tersebut sangat dipertanyakan oleh media arus utama lainnya karena asal usul laptop tersebut, serta keterlibatan Trump dan Guiliani dalam cerita tersebut sesaat sebelum pemilihan presiden tahun 2020.
Investigasi Departemen Kehakiman Hunter Biden
Pada bulan Desember 2020, Hunter Biden mengumumkan bahwa dia telah menerima panggilan pengadilan sebagai bagian dari penyelidikan Departemen Kehakiman AS mengenai pajaknya.
Pada tanggal 14 September, jaksa penuntut di Departemen Kehakiman mendakwa Hunter Biden berbohong tentang penggunaan narkoba sehubungan dengan pembelian pistol pada tahun 2018, yang dapat mengakibatkan hukuman penjara maksimal 10 tahun jika dia terbukti bersalah.
Baca juga: Sosok Wirda Mansur, Anak Yusuf Mansur yang Terima Undangan Haji dari Raja Salman
Perjuangan Kecanduan Hunter Biden
Dalam profil yang di unggah di The New Yorker pada Juli 2019, Hunter menggambarkan perjuangannya selama puluhan tahun melawan kecanduan alkohol dan penyalahgunaan narkoba.