TRIBUN-MEDAN.COM,- Pendidikan berasal dari kata pedagogi yang juga berasal dari bahasa Yunani kuno, Paid dan Agagos.
Kata paid berarti anak, sedangkan agagos berarti mendidik.
Dapat disimpulkan, pedagogi atau pendidikan adalah kegiatan mendidik anak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Setiap orang memiliki tingkat dan target kedewasaan yang berbeda, sehingga pola pikir dan tujuan setiap orang turut berbeda.
Baca juga: Tanggal 16 Juli 2024 Ada Peringatan Apa Saja? Ada Ular Hingga Kecerdasan Buatan
Tujuan yang berbeda-beda ini menciptakan banyaknya jenis pekerjaan dan profesi.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan, seseorang perlu memiliki riwayat pendidikan yang baik.
Mendapat pekerjaan yang menjanjikan sering kali menjadi alasan orang-orang mengenyam pendidikan setinggi mungkin.
Dalam hal itu, orang-orang juga memastikan akreditas dari sekolah ataupun perguruan tinggi yang ingin mereka raih.
Sistem pendidikan dan fasilitas-fasilitas pendidikannya juga sangat diperhatikan.
Jika berbicara mengenai sistem pendidikan, bisa dikatakan sistem pendidikan yang dianut oleh bangsa Indonesia masih rendah jika dipandang dari segi kualitas.
Baca juga: Tips Perawatan Setelah Khitan atau Sunat, Ini Makanan yang Mesti Dihindari
Hal ini menjadi alasan mengapa banyak anak Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
Berkuliah di luar negeri adalah Impian dari banyak orang.
Kuliah di luar negeri merupakan sebuah prestise yang dapat memuluskan jalan menuju peluang kerja yang mapan.
Oleh karena itu, tak sedikit pula orang tua yang memiliki impian untuk mengantarkan anaknya berkuliah ke luar negeri.
Namun, mengenyam pendidikan di luar negeri memakan banyak biaya mulai dari biaya pendidikan, biaya hidup, dan ongkos.
Satu-satunya cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan meraih beasiswa luar negeri.
Berkembangnya sistem informasi dan komunikasi saat ini memudahkan semua orang mengakses apapun, sehingga informasi-informasi mengenai beasiswa pun dapat ditemukan di internet.
Baca juga: Ilmu Parenting, Tips Bagi Orang Tua Agar Anak Bisa Tumbuh Menjadi Sosok yang Mandiri
Namun kemudahan ini membuat persaingan untuk mendapatkan beasiswa pun semakin ketat.
Untuk itu, ada beberapa poin yang harus diperhatikan untuk mendapat beasiswa kuliah di luar negeri, yaitu:
1. Pertahankan dan perbaiki prestasi
Beasiswa kuliah di luar negeri, khususnya beasiswa untuk S1 si luar negeri memiliki banyak jenis, satu di antaranya adalah beasiswa prestasi.
Beasiswa ini biasanya diberikan oleh pihak lembaga donor kepada mahasiswa atau siswa yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik yang di atas rata-rata.
Ada pula beasiswa yang memperhatikan nilai rapor, jadi kamu harus memastikan nilaimu tidak turun dan terus meningkat dengan konsisten.
Selain itu, adapula beasiswa yang melihat nilai TOEFL.
Untuk jenis beasiswa yang satu ini, kamu perlu belajar lebih dan sering mengikuti tes TOEFL. Pastikan nilai tes mu selalu meningkat.
Baca juga: 5 Tips Mengajari Anak Menabung Sejak Dini, Simak Caranya
2. Lakukan riset tentang beasiswa dan lembaga donor
Seperti yang dikatakan sebelumnya, jenis beasiswa S1 di luar negeri banyak cukup banyak.
Kamu perlu mencari tahu syarat untuk mengikuti ujian beasiswa, serta apakah beasiswa tersebut memerlukan tes TOEFL, TOEIC, ataupun IELTS.
Jangan lupa untuk mencari tahu tentang lembaga donornya.
Pastikan darimana beasiswa tersebut datangnya, baik itu dari pemerintah atau universitas.
Cari tahu juga biaya yang ditanggung oleh beasiswa, apakah itu beasiswa penuh atau parsial.
Baca juga: 6 Tips Merawat Seragam Sekolah Anak agar Tidak Pudar dan Kumal
3. Seleksi dan tentukan beasiswa terbaik
Mencari beasiswa dan mencari cara untuk mendapatkan beasiswa tersebut memang penting, namun menemukan beasiswa yang sejalan dengan impian tak kalah penting.
Setelah melakukan riset, susunlah beasiswa-beasiswa tersebut.
Buatlah klasifikasi penting seperti negara, universitas, program studi, bahasa, jenis beasiswanya, serta tenggat waktu pendaftaran beasiswa.
Memasukkan peluang sebagai klasifikasi juga dapat membantumu dalam menyeleksi beasiswa terbaik.
Kamu boleh memilih negara tujuan yang memiliki peminat paling sedikit untuk memperbesar peluang.
Baca juga: 10 Tips Mudah dan Sederhana agar Lolos Seleksi SKD CPNS 2024, Berikut 3 Jenis Ujian Utama
4. Persiapan yang matang
Begitu kamu mendapat pilihan terbaikmu, kamu dapat mulai mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti esai, motivation letter, hingga CV.
Jika mengalami kesulitan, kamu dapat meminta bantuan dari pihak-pihak yang berpengalaman
5. Ajukan permohonan beasiswa
Setelah melakukan riset tentang beasiswa dan lembaga pendonornya, menyeleksi beasiswa melalui berbagai klasifikasi, dan mempersiapkan dokumen yang diperlukan, kamu bisa mengajukan permohonan beasiswa.
Usahakan untuk mengajukan permohonan beasiswa sebelum tenggat waktunya.
Jika kamu berhasil mendapatkan beasiswa tersebut, pastikan kamu menyimpan semua dokumen yang pernah digunakan saat proses pendaftaran dan dokumen penting lainnya yang diterima saat berkuliah di luar negeri.(mag4/tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang FISIP USU Elsa Sipayung
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan