TRIBUN-MEDAN.COM - Asep Saepudin (43) bos aksesori di Bekasi, tewas dibunuh oleh istri, anak perempuan, serta pacar anak perempuannya.
Polres Metro Bekasi telah menetapkan 3 tersangka dalam kasus pembunuhan bos aksesoris berinisial Asep (43) tersebut.
Adapun ketiga tersangka yakni istri korban, Juhariah alias J, anak pertama, Silvia Nur Alfiani alias SNA serta Hagistiko Pramada alias HP, pacar anak korban.
Ternyata, kasus pembunuhan ini telah direncanakan sejak Juni 2024.
Mereka telah melakukan dua kali upaya pembunuhan menggunakan cairan pembersih.
Berikut 5 fakta di balik kematian tragis bos aksesori
1. Buat Skenario Korban Sakit
Penyebab kematian Asep sempat disembunyikan ketiga pelaku.
Asep awalnya dikira meninggal dunia karena sakit.
Anggota keluarga yang tidak terlibat pembunuhan curiga.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Setu untuk diselediki lebih lanjut.
Benar saja, Asep Saepudin dibunuh di kediamannya di tempat kejadian perkara (TKP) dengan cara dihantam menggunakan helm lalu dicekik pada Kamis (27/6/2024) lalu.
Para tersangka membuat skenario agar korban dianggap meninggal karena sakit.
Keluarga korban sempat percaya dan mengikuti proses pemakaman.
2. Sempat Diracun Pakai Cairan Pembersih Lantai
Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Polisi Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, ketiga tersangka sudah merencanakan pembunuhan dua pekan sebelum kematian korban.
"Ketiga pelaku sudah merencanakan melakukan pembunuhan terhadap korban, ini terjadi dua minggu sebelum kejadian bulan Juni. Namun, tidak berhasil," kata Twedi.
Korban sempat mau dibunuh dengan cara diracun, ketiga pelaku mencampur cairan So Klin ke minuman susu soda.