7. Niko Manullang (20/anak).
Diberitakan sebelumnya, saat terjadinya kecelakaan, Herawati Manurung sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam.
Sehari kemudian, kondisi Herawati mengalami kritis sehingga dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan.
"Tadi pagi kami bawa ke rumah sakit Adam Malik. Masih sekarat dia, sebenarnya mulai dari tadi malam mau dibawa cuma belum ada ruangan ini baru tadi pagi dapat ruangan makanya dibawa ke sana," ujar P Manurung, keluarga korban.
Ia menyebutkan kalau Herawati sudah mengetahui kecelakaan itu menewaskan suami dan 5 anak-anaknya.
"Iya sudah tau dia ninggal (suami dan anak-anaknya). Makanya itulah kita kasih penghiburan sama dia," kata P Manurung.
Kronologi
Kecelakaan maut yang merenggut korban jiwa 7 orang sekeluarga ini terjadi pada 21 Juli lalu sekira pukul 12:30 WIB.
Mobil yang ditumpangi para korban baru sekitar 1 menit keluar dari rumahnya yang berada di Desa Sumberjo, Kecamatan Pagar Merbau.
Setibanya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, mobil Rush yang ditumpangi Ramses Manullang dan keluarganya tertabrak kereta api yang melintas dari arah Labuhan Batu menuju Medan.
Pintu perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang mereka lewati hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah.
Mobil yang mereka tumpangi masuk ke area persawahan. Saat itu Ramses sempat terjepit di dalam mobil dan menjadi korban terakhir yang dievakuasi.
Sedangkan Herawati dan lima anaknya terpental ke luar mobil dan masuk ke area persawahan.
Suminah, tetangga korban, menceritakan Ramses dan istrinya berencana membawa anak-anaknya untuk jalan-jalan ke Medan.
Dua anak Ramses ketika itu baru pulang lantaran libur kuliah. David selama ini kuliah di Jogja, sementara Yohanes kuliah di Jambi.